PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Menjadi seorang pendidik memang membutuhkan keahlian tersendiri dalam menghadapi setiap karakter anak didiknya, terlebih para pendidik yang diberikan amanah untuk mengajar ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), tentunya membutuhkan kesabaran dan ketelatenan lebih dalam mendidiknya. Seperti yang dialami oleh Mutijo.
Pria yang sudah 31 tahun mengajar ABK ini mengaku mempunyai banyak pengalaman yang menarik dalam hidupnya, bahkan setiap detik adalah pengalaman seru menurutnya.
“Setiap hari ya ada saja mbak hal yang menarik, mulai dari di kencengi siswa pernah, diludahi juga, dipukul juga pernah. Biasanya hal itu terjadi saat saya mengajar anak-anak yang baru masuk kelas 1, karena memang mereka masih dalam masa adaptasi dan belum bisa dikendalikan,” ungkap Mus sapaan akrabnya.
Baca Juga:Bangun Karakter Generasi MudaLibatkan Ortu Dalam Pembelajaran
Namun hal itu, membuat pria yang suka membaca ini semakin bisa memahami tingkah polah anak didiknya. Sehingga membuat ia semakin bisa menjadi orang tua yang bijaksana baik di rumah maupun di sekolah, serta meningkatkan rasa syukur.
“Dan hal yang paling membahagiakan dalam peran saya mendidik ABK adalah ketika ada perkembangan signifikan dari apa yang saya ajarkan, misalnya yang tidak bisa membaca jadi bisa membaca, yang tidak bisa bicara jadi bisa bicara dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan dedikasi yang ia berikan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pekalongan. Khususnya anak-anak ABK bisa mendapatkan haknya memperoleh pendidikan yang maksimal. (mal)