9 Cara Agar Tidak Terlalu Paranoid dalam Hubungan

Tidak terlalu paranoid dalam hubungan
Tidak terlalu paranoid dalam hubungan. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Jawab pertanyaan ini untuk mengetahui apakah kamu tidak terlalu paranoid dalam hubungan atau justru sebaliknya.

Apakah kamu memeriksa ponsel pasanganmu saat mereka sedang tidur? Apakah kamu lebih mengkhawatirkan hubungan mereka dengan rekan kerja daripada yang terlihat? Apakah kamu menelepon mereka untuk memeriksa mereka saat mereka keluar? Apakah kamu pikir mereka berbohong kepadamu tentang keuangan? Apakah kamu menemukan diri kamu berkelahi setiap kali mereka bertemu teman? Ini adalah beberapa tanda paranoia hubungan.

“Hubungan paranoia dicirikan oleh keyakinan yang tidak berdasar dan gigih bahwa pasanganmu bertindak melawan dirimu. Keyakinan ini menyebabkan ketidakpercayaan, yang merusak hubungan yang kamu miliki serta kemampuanmu untuk berfungsi secara mandiri,” kata Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva.

Baca Juga:Emotional Baggage: Ketika Trauma Belum Diselesaikan Sepenuhnya7 Cara Mengatasi Situasi Ketika Kamu Merasa Buruk sebagai Orang Tua

Sangat membantu untuk dicatat bahwa paranoia awalnya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala psikosis, yang terjadi pada kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia. Definisi tersebut, bagaimanapun, telah berevolusi untuk diterapkan pada kecemasan atau kekhawatiran yang dialami orang dalam situasi sehari-hari –begitulah istilah yang biasa digunakan dalam “paranoia hubungan”.

Situasi ini sangat mengancam kelangsungan hubungan yang tengah kamu jalin bersama pasanganmu. Sehingga penting bagimu untuk mengikuti cara berikut agar tidak terlalu paranoid dalam hubungan.

Bagaimana Agar Tidak Terlalu Paranoid dalam Hubungan yang Kamu Miliki

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil agar tidak terlalu paranoid dalam hubungan:

Pahami penyebabnya: Memahami penyebab paranoia yang menghantuimu dapat membantu membuatmu tidak terlalu paranoid dalam hubungan, terutama jika berasal dari pengalaman masa lalu. Kamu dapat meluangkan waktu untuk mencari ke dalam diri sendiri untuk mencoba dan memahami apa yang menyebabkan perasaan ini, atau membicarakannya dengan teman atau orang yang kamu cintai.

Identifikasi situasi yang memicumu: Kamu mungkin memperhatikan bahwa perasaan atau situasi tertentu memicu paranoiamu. Akan sangat membantu untuk tidak terlalu paranoid dalam hubungan jika kamu melacak pemicu ini, sehingga kamu tahu area mana yang perlu kamu kerjakan. Jika suka, kamu bisa mencatat perasaan yang menghampirimu dalam jurnal, untuk membantu meningkatkan kesadaran diri.

0 Komentar