Wakil Walikota Salahudin STP Kisahkan Pendakwah dan Sopir Bus yang Masuk Surga, Namun Beda Level

Wakil Walikota Salahudin STP Kisahkan Pendakwah dan Sopir Bus yang Masuk Surga, Namun Beda Level
Wakil Walikota Salahudin STP (Radarpekalongan/Abdurrohman)
0 Komentar

PEKALONGAN,Radarpekalongan.id – Wakil Walikota H Salahudin STP mengajak para pendakwah untuk memahami kondisi ummatnya. Demikian ia sampaikan saat memberikan sambutan pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) MUI di kantor sekretariat MUI setempat.“Karena ada kisah yang bisa diambil pelajaran, yakni kisah seorang pendakwah dan sopir angkutan yang ugal-ugalan saat seleksi penerimaan penghuni surga,” bebernya.Dalam kisahnya, sambung Salahudin, saat malaikat mengumumkan siapa yang berkah masuk surga level utama, ternyata yang masuk menjadi penghuni surga adalah sopir angkutan yang ugal-ugalan dalam mengemudikan kendaraannya sewaktu masih hidup.“Sang pendakwa protes keras kepada malaikat. Kenapa tidak dirinya yang masuk surga level utama, tetapi level kedua, padahal sewaktu di dunia dia terkenal sebagai muballigh yang giat menyebarkan syiar Islam dan biasa mengisi khuthbah Jumat?Kenapa kok malah tutur Salahudin.Wawalkot pun melanjutkan kisahnya dengan menyampaikan, bila malaikat menjawab enteng. “Kamu tidak saya masukkan surga karena sering ketika berkhutbah di dunia kamu tidak pernah memperhatikan yang mendengarkan, kamu terlalu panjang dalam berkhutbah yang akhirnya banyak yang mendengarkan menjadi tertidur dan terlupa kepada Allah SWT”.Lalu kata Salahudin, pendakwah itu hanya manggut-manggut mengiyakan. “Tapi sopir itu kok dimasukkan surga level utama,” kata kiai itu dalam hatinya penasaran.“Sedangkan si sopir bus itu justru karena ugalan-ugalannya dan ngebutnya itu menyebabkan para penumpangnya ketakutan sehingga tidak henti-hentinya menyebut nama Allah SWT,” kata malaikat menjawab penasaran sang kiai itu. Makanya penting bagi pendakwah untuk memahami kondisi ummatnya.. Sehingga terwujud Islam yang menyejukan, rahmatalil alamin bagi penghuni alam semesta. (dur)

0 Komentar