Wali Kota Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai

masyarakat
DEKLARASI - Deklarasi Pemilu Damai yang dilaksanakan dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) tingkat Kecamatan Pekalongan Utara.
0 Komentar

KOTA – Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid mengajak masyarakat untuk turut menjaga dan menciptakan pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan damai, dan warga tetap menjaga persatuan meskipun berbeda pilihan.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) tingkat Kecamatan Pekalongan Utara yang diikuti oleh 3 pilar baik lurah, babinsa dan bhabinkamtibmas, di Aula Kecamatan Pekalongan Utara setempat, Kamis (16/11/2023).

Pada kesempatan tersebut, dilakukan deklarasi dan penandatanganan komitmen untuk mewujudkan Pemilu Damai oleh Wali Kota Aaf, Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, babinsa dan bhabinkamtibmas, perwakilan parpol, KPU, dan Bawaslu Kota Pekalongan, serta tamu undangan lain yang hadir.

Baca Juga:Melanggar, Ribuan APS DibredelKodim Gelar Pembinaan dan Pemberdayaan Keluarga Besar TNI

Menurut Wali Kota, perbedaan pendapat dan pilihan dalam pesta demokrasi tersebut merupakan hal yang wajar. Namun yang terpenting, bagaimana masyarakat tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan.

“Tentu, kami berharap pemilu 2024 berjalan kondusif. Alhamdulillah pesta demokrasi di Kota Pekalongan selama ini masih berlangsung kondusif.Tetapi, bagaimana pun juga kita tetap harus antisipasi terhadap gejolak dan dinamika yang berkembang sekarang,” ucapnya.

Disampaikan Mas Aaf, perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi diharapkan tidak menjadikan masyarakat ini terpecah belah.

“Bedo jalur tetep sedulur, bedo werno ojo dadi Suloyo. Mergo coblosan ojo nambah dudo lan rondo (berbeda jalur tetap saudara, beda warna jangan jadi bertikai. Sebab, pencoblosan pemilu bukan menambah duda/janda). Ini tagline yang cukup menarik,” tegasnya.

Pihaknya menilai, untuk Pileg jika dilihat sekarang kekuatan dari masing-masing dapil dan parpol ini, para tokoh masyarakat banyak juga yang berpotensi menjadi legislatif, sehingga persaingan menjadi semakin ketat.

“Tetapi harapannya kondusif, kita tetap jaga bersama agar Kota Pekalongan selama ini tidak ternodai dalam hal pilkada, pileg dan pilpres. Setelah era reformasi tidak ada kerusuhan berbau fisik. Saya percaya masyarakat Kota Pekalongan sudah paham dan menjaga suasana kondusivitas pesta demokrasi itu,”pungkasnya.(nul)

0 Komentar