PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Ibu adalah Al ummu madrasatul ula (Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya), tempat dimana dia mendapatkan pendidikan bahkan mungkin sejak dalam kandungan tanpa ibu menyandarinya.
Karena menurut penelitian janin yang berada dalam kandungan sudah bisa merasakan suasana hati seorang ibu, maka tidak lah menjadi heran kalau ikatan emosional mereka lebih erat di bandingkan dengan ayah.
Setidaknya, peranan seorang ibu dalam mendidik anak dibagi menjadi empat peran : ibu sebagai pemuas kebutuhan anak, ibu sebagai teladan, ibu sebagai pemberi stimulus anak dan ibu sebagai figure publik. Yuk..kita pahami bersama tugas ibu..!!
Baca Juga:Apakah Benar Gen Kecerdasan Anak Turunan dari Ibu ?Tingkatkan Sinergisitas Media Sekolah
1. Ibu sebagai pemuas kebutuhan anakFungsi ibu ini memiliki peran yang sangat penting kepada anak, terutama dari periode sekolah hingga menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu, tidak hanya untuk bersama tapi berkomunikasi, berinteraksi secara terbuka kepada anaknya.
Karena masa-masa ini mereka membutuhkan gandengan tangan dari ibu untuk menemukan jati diri mereka yang sebenarnya. Seorang ibu harus bis memenuhi kebutuhan anak secara wajar, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan.
Pemenuhan kebutuhan secara berlebihan akan membuat anak menjadi manja, dan pemenuhan kebutuhan yang kurang akan menyebabkan anak menjadi pasif dan tidak bisa mengembangkan diri. Jadi hati-hati ya mom…
2. Ibu sebagai teladan Anak adalah peniru ulung, hal tersebut bukanlah sebuah mitos belaka namun terbukti kebenarannya. Oleh karenanya menjadi seorang ibu harus bisa memberikan teladan yang baik bagi anaknya, karena setiap apa yang dilakukan oleh ibu dalam mendidik anak-anak akan di rekam dan di simpan dalam memori otaknya dan akan di tiru kemudian hari.
3. Ibu sebagai pemberi stimulus anakPerlu diketahui bahwa pada waktu kelahirannya, pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap.
Perkembangan dari organ-organ ini sangat ditentukan oleh rangsang yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak.
Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual maka perhatian terhadap lingkungan sekitar kurang. Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak.