PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – SD Negeri Klego 4 menjadi salah satu sekolah yang mengalami dampak banjir yang terjadi di Kota Pekalongan dari beberapa waktu lalu hingga saat ini.
Bahkan beberapa ruangan pun masih dijadikan tempat pengungsian bagi warga sekitar yang rumahnya mengalami kebanjiran.
Oleh karenanya Kepala SD Negeri Klego 4 Yeni Fisnani menerapkan kebijakan pembelajaran daring – luring bagi siswa. Karena memang mayoritas siswa SD Negeri Klego 4 adalah warga sekitar sekolah, maka mereka juga masih mengalami banjir di rumah masing-masing.
Baca Juga:Akses Jalan Banjir, SMPN 1 Tirto Gelar Pembelajaran Secara DaringPunya Masalah Pencernaan? 4 Cara ini Ampuh Atasi Usus Kotor Agar Pencernaan Lancar
“Pada awal masuk sekolah semester dua tepatnya tanggal 2 Januari 2023 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SD Negeri Klego 04 Kota pekalongan dilaksanakan secara daring, karena bencana banjir melanda Kota Pekalongan dan berimbas pada lingkungan sekolah sehingga akses menuju sekolah susah,” ungkap Yeni.
Bahkan dampak banjir di SD Negeri Klego 4 ini sampai merendam dua ruang kelas yang belum ditinggikan, tiga ruang yang sudah tidak terpakai serta pemukiman warga yang sebagian besar juga merupakan keluarga siswa.
Sehingga hampir keseluruhan siswa SD Negeri Klego 4 tidak bisa berangkat sekolah.
“Ada dua ruang kelas kami juga dipergunakan untuk mengungsi warga sekitar,” imbuhnya.
Pada hari ke dua KBM juga masih dilaksanakan secara daring karena akses ke sekolah masih terendam banjir.
Dan di hari yang ketiga air genangan di sekitar sekolah mulai surut sehingga ada 14 siswa yang berangkat ke sekolah. Sekolah tetap melayani secara luring dengan mengajak siswa nonton bareng di sekolah sebagai terapi (trauma healing).
“Semoga besok pagi genangan air di sekitar sekolah tambah surut, genangan air di rumah siswa juga surut sehingga siswa dapat belajar secara luring kembali dan KBM dapat berjalan lancar,” pungkas Yeni.(mal)