Saat kamu sukses menyelesaikan sidang skripsi dengan memuaskan, kamu mengingat pacar, bestie, dosen, dan mereka yang telah menyematimu untuk menyelesaikan tugas skripsi. Tentu saja itu tak keliru, ada saham mereka dalam rampungnya skripsi dan lulusnya sidang.
Tetapi jangan lupa, pertama-tama ada dirimu sendiri yang memantapkan tekad kuat untuk mau merampungkan skripsi, tekad kuat untuk lulus setelah nyaris menjadi mahasiswa abadi misalnya. Ada kerja kerasmu yang jungkir balik, hingga kesulitan membedakan mana siang dan mana malam. Ada pengorbananmu yang harus menepikan banyak agenda kesenangan; dari ngedate, kongkow di kafe terbaru, nonton film kesukaanmu, hingga menolak ajakan teman-teman komunitas untuk camping, hiking, atau travelling. So, sudahkah kamu berterima kasih untuk diri sendiri?
Selama kejar tayang skripsi itu, berapa kali kamu melewatkan sarapan dan makan, hingga lambungmu sempat meronta-ronta karena hanya disuguhi kopi dan kopi. Berapa kali pula tubuhnya tak merasakan mandi pagi dan sore, karena kamu bilang nanggung. Lantas, berapa kali kamu berterima kasih untuk diri sendiri?
Baca Juga:Soroti Kasus Pencabulan, Ketua DPRD Batang: Cukup, Ini yang Terakhir!Tolong, Pastikan 21 Korban Pencabulan Dipulihkan dari Trauma
Begitulah mungkin kita. Tentu saja kita harus berterima kasih kepada orang lain, bahkan wajib berterima kasih ke orang tua dan Tuhan. Tetapi yang tak kalah penting adalah berterima kasih untuk diri sendiri. Maka 11 Januari 2023, di momen Hari Terima Kasih Internasional, mari berucap ke diri:
“Hei kamu! Iya, kamu adalah aku. Diri. Terima kasih ya, telah menjadi kuat dan sehat, telah menjadi tangguh atas banyak masalah yang kulewati dengan amat berat. Terima kasih masih menyisakan keyakinan dan optimisme, saat aku nyaris menyerah pada keadaan. Terima kasih untuk tetap melangitkan mimpi, meski pijakanku tak cukup kokoh. Thank’s me, i love me.” []