RADARPEKALONGAN.ID – Tidak hanya kawasan pemukiman dan fasilitas publik, banjir bandang yang melanda Kabupaten Kendal pada 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 juga ternyata ikut mendampak areal tambak ikan di pesisir Kendal. Banjir yang dipicu luapan sejumlah sungai saat intensitas curah meninggi itu ikut menerjang ribuan hektar kawasan budidaya ikan air payau tersebut. Bencana itu membuat petani tambak harus menanggung kerugian hingga Rp 8,4 miliar.
Berdasarkan data Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, luasan areal tambak yang terdampak banjir bandang itu mencapai 1.845 hektar. Luasan tersebut tersebar di tujuh kecamatan di pesisir Kabupaten Kendal. Adapun tujuh kecamatan meliputi Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Cepiring, Patebon, Kangkung dan Rowosari.
“Tambak yang terkena banjir itu meliputi tambak ikan bandeng, udang, nila, maupun budidaya ikan lele juga ada yang terdampak. Yang paling besar terkena banjir adalah tambak ikan bandeng, dengan umur bervariasi, ada yang baru ditebar benih, umur 3 bulan, bahkan ada yang sudah siap panen” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo, Kamis (12/1/2024).
Baca Juga:Banyak Kursi Jabatan Kosong, Pj Bupati Batang Belum Berani RotasiCegah Korban jadi Pelaku, 21 Anak Korban Pencabulan Jalani Trauma Healing
Diungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan data tersebut ke Pemkab Kendal dan Gubernur Jawa Tengah. Data tersebut akan dijadikan acuan terkait bantuan bagi tambak yang terdampak banjir bandang. Bantuan bisa berupa benih ikan, yang saat ini masih dalam proses.
“Insya Allah, nanti ada bantuan dari Provinsi, karena kami diminta untuk mendata terkait dengan banjir yang melanda perikanan tambak di Kendal kepada Gubernur,” ungkapnya
Sumono, pemilik tambak di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal mengatakan, tambak ikan bandeng yang dipelihara sekitar 4 hektar, semuanya terendam banjir. Ikan bandeng yang sudah berumur dua bulan pun hilang, dengan kerugian jutaan rupiah. “Kena banjir semua sampai di atas jalan, ikannya hilang semua,” katanya dengan nada pasrah.
Sumono berharap ada bantuan dari pemerintah, seperti bantuan benih ikan, supaya bisa segera bekerja lagi mengelola tambaknya. “Kalau ada bantuan ya syukurlah, biar bisa kerja lagi,” katanya. (lid/sef)