Kamu tidak yakin bahwa dirimu bisa melakukan sesuatu, sehingga memilih jalan prokrastinasi atau menunda dalam melakukannya. Ini karena kamu takut mengecewakan orang lain, takut akan kegagalan, atau bahkan takut jika keberhasilanmu menyakiti tanpa sadar.
Coping Strategy yang Buruk
Banyak rasa tidak yakin yang melingkupi dirimu. Kamu ragu bisa menangani banyak hal yang datang terus menerus, atau bahkan ragu untuk berusaha mencapai tujuan yang telah kamu tetapkan. Karenanya, muncul coping strategy atau strategi untuk bertahan dalam dirimu.
Namun, kabar buruknya, orang yang melakukan self-sabotage justru memilih strategi bertahan diri yang tidak sehat. Pilihan yang diambil bisa dengan mengisolasi diri, melukai diri atau self harm, merokok, bahkan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Menjadi People Pleaser
Baca Juga:Hindari Self-serving Bias, Perilaku Menyalahkan Orang Lain Saat GagalPost Graduation Blues: Habis Lulus, Terus Apa?
Kamu terlalu memprioritaskan orang lain, menempatkan kebahagiaan mereka jauh di atas milikmu sendiri. Kamu tidak bisa berkata tidak atas ajakan, permintaan tolong, permohonan maaf, dan hal lain yang diinginkan oleh orang lain. Mengecewakan mereka bukanlah hal yang kamu inginkan.
Memang, kamu akan memiliki label baik dari orang lain ketika melakukan ini. Namun, tanpa disadari, kamu tidak berlaku baik terhadap dirimu. Kamu menjadikan dirimu berada di nomor sekian dan itu bukanlah hal yang baik. Orang juga bisa jadi memanfaatkan kebaikanmu hingga memanipulasi dirimu.
Perfeksionisme
Standar yang terlalu tinggi dan cenderung mustahil kamu terapkan untuk dirimu sendiri. Meskipun terlihat seperti strategi positif untuk mengarahkan segala sesuatunya dengan lebih optimal, perfeksionisme nyatanya justru menghambat kesuksesan.
Ketika kesalahan terjadi, meskipun kecil, perfeksionisme akan membuatmu malu dan merasa seperti mengecewakan semua orang.
Bagaimana Cara Keluar dari Self-Sabotage
Keluar dari self-sabotage. (Sumber: freepik.com)
Kamu akan mengalami banyak kesulitan jika terus mengembangkan perilaku sabotase diri. Karenanya, mulailah menyadari bahwa ini bukanlah hal yang baik. Carilah pola beracun yang ada dalam dirimu.
Apakah kamu cenderung menggagalkan rencana baik untuk mencapai tujuan tertentu? Kapan dan pada situasi seperti apa kamu melakukan sabotase diri? Apa yang membuatmu memiliki pikiran dan perilaku negatif terhadap dirimu?