Cara Menghilangkan Trauma – Pertama kali kamu bersinggungan dengan sesuatu yang traumatis, pasti sangat mengejutkan. Kali kedua tidak jauh lebih baik, begitu pula yang ke-10 atau ke-100. Namun, pada akhirnya, kamu menyadari bahwa peristiwa ini tidak akan kemana-mana kecuali dalam ingatan kamu. Kecuali jika kamu melakukan sesuatu untuk menghilangkan memori itu.
Jika hidup kamu terasa seperti telah dilemahkan dari semua semangat dan warna karena trauma yang kamu alami, jangan khawatir, karena ada jalan keluar dari lorong-lorong gelap itu untuk kembali ke pelukan warna yang ramah sekali lagi. Berikut beberapa tips dari pakar psikologi tentang cara menghilangkan trauma agar kamu bisa kembali ke dunia nyata dengan perasaan yang damai.
Terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi perilaku kognitif adalah terapi bicara yang menggabungkan berbagai teknik untuk membantu mengatasi cara pikir dan perasaan kamu tentang peristiwa traumatis yang memengaruhi hidup kamu. Terapi perilaku kognitif membahas bagaimana pikiran kamu mengasosiasikan pikiran, perasaan, dan perilaku untuk memahami pola yang mungkin terbentuk.
Baca Juga:5 Cara Mengatasi Sakit Hati Agar Tidak Menjadi Dendam!5 Skill Kecerdasan Emosional, Cara Memenangkan Berbagai Situasi
Pengalaman traumatis memengaruhi otak kamu sedemikian rupa sehingga membuat kamu merasa “terjebak” dalam pola pikiran dan perasaan tertentu yang membuat kamu kesulitan untuk menghilangkan trauma.
Terapis CBT membantu pasien mengidentifikasi pola-pola traumatis ini, menggantinya dengan yang lebih bermanfaat dan memmbantu mempelajari keterampilan mengatasi untuk mempertahankan kondisi mental yang lebih sehat. Dengan cara ini, kamu dapat mengubah cara berpikir tentang apa yang terjadi sehingga kamu tidak terjebak dalam pola berpikir traumatis tersebut.
Terapi pemaparan
Terapi pemaparan adalah jenis CBT yang membantu kamu membangun toleransi dan menjadi lebih nyaman dengan perasaan yang terkait dengan trauma kamu.
Dalam terapi pemaparan, kamu didorong untuk menghadapi dan membiasakan diri dengan perasaan yang muncul selama trauma. Kamu mulai dengan menciptakan “ruang aman” di mana kamu dapat membiarkan diri kamu merasakan perasaan yang kamu miliki.
Kamu dapat melakukan ini dengan menulis tentang perasaa itu atau melakukan seni yang bisa mengekspresikannya. Kamu juga dapat berbicara dengan teman atau terapis tentang perasaan yang kamu rasakan.