Dampak Disonansi Kognitif dan 3 Cara Mengatasinya

Dampak disonansi kognitif
Dampak disonansi kognitif dan cara mengatasinya. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Disonansi kognitif merupakan teori yang termasuk dalam psikologi sosial yang mengacu pada konflik mental, di mana utamanya, dampak disonansi kognitif adalam membuat orang merasa tidak konsisten antara beberapa keyakinan yang dimiliki atau keyakinan dengan perilakunya.

Disonansi kognitif bahkan dapat memengaruhi perasaan dan pandangan orang tentang diri mereka sendiri, yang mengarah ke perasaan negatif tentang harga diri dan harga diri. Kondisi ini menciptakan ketidaknyamanan dalam diri seseorang.

Karena orang ingin menghindari ketidaknyamanan, perasaan tidak konsisten atau kondisi disonansi kognitif kemudian dapat menimbulkan berbagai efek. Disonansi dapat berperan dalam cara bertindak, berpikir, dan membuat keputusan.

Baca Juga:Disonansi Kognitif, Alasan Mengapa Kamu Merasa Tidak KonsistenEfek Kurang Tidur, Kamu Bisa Alami 6 Gangguan Mental Ini

Orang mungkin terlibat dalam perilaku atau mengambil sikap untuk membantu meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh konflik.

Dampak Perasaan Disonansi Kognitif

Dampak disonansi kognitif. (Sumber: freepik.com)

Beberapa hal yang mungkin dilakukan seseorang untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat  perasaan tidak konsisten tersebut antara lain:

Melakukan Pembenaran

Mereka berusaha untuk mengadopsi keyakinan atau ide untuk membantu membenarkan atau menjelaskan konflik antara keyakinan atau perilaku mereka. Orang tidak ingin dihantui dengan perasaan tidak benar ketika mereka bertindak tidak sesuai dengan apa yang diyakini, atau memiliki dua atau lebih pemikiran yang bertentangan. Karenanya, mereka memilih jalan pintas ini.

Dalam mencapai tujuannya, mereka terkadang melibatkan keputusan menyalahkan orang lain atau faktor luar. Meski pada kenyataannya, faktor internal tersebut bukan faktor kunci dari tindakannya.

Bersembunyi

Tidak ingin terlihat tidak konsisten, membuat orang memilih untuk bersembunyi. Mereka menyembunyikan keyakinan atau perilakunya dari orang lain.

Orang mungkin merasa malu dengan keyakinan dan perilaku mereka yang bertentangan, sehingga berpikir bahwa menyembunyikan inkonsistensi itu dari orang lain adalah hal yang tepat untuk meminimalkan perasaan malu dan bersalah.

Memilih-Milih Informasi

Orang ingin agar keyakinan mereka memiliki dukungan sekuat mungkin. Oleh karenanya, mereka hanya mencari informasi yang menegaskan keyakinan yang ada. Fenomena ini, yang dikenal sebagai bias konfirmasi, di mana memengaruhi kemampuan berpikir kritis tentang suatu situasi tetapi membantu meminimalkan perasaan disonansi.

0 Komentar