Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan untuk gangguan makan harus fokus pada peningkatan tidur terutama bagi mereka yang memiliki gangguan makan dengan berlebihan.
Memiliki waktu tidur yang cukup dan kualitas yang baik bukan merupakan obat atau treatment cepat dalam mengatasi gangguan kesehatan mental. Akan tetapi, itu dapat menjadi bagian penting dari proses perawatan yang komprehensif.
Dalam sebuah penelitian yang mengamati lebih dari 3.700 peserta, peneliti menyelidiki dampak kurang tidur pada gejala depresi, kecemasan, dan paranoia. Beberapa peserta diobati dengan terapi perilaku kognitif (CBT) untuk insomnia mereka, sementara yang lain tidak menerima pengobatan apapun.
Baca Juga:Jangan Abai! Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan MentalSaran Pakar Psikologi untuk Menghilangkan Trauma
Hasil yang ditemukan adalah, peserta yang meneriima CBT menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap gangguan depresi, kecemasan, paranoia, dan mimpi buruk. Mereka juga mengaku lebih sejahtera secara keseluruhan, termasuk kemampuan untuk beraktivitas.
Jika kamu mengalami masalah tidur, baik kesulitan tidur di malam hari hingga kantuk berlebihan di siang hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Referensi verywellmind halodoc kemkes.go.id
**AN