Mengisolasi Diri Secara Fisik dalam Waktu yang Lama
Pilihannya untuk lebih banyak beraktivitas di dalam rumah berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama, mereka semakin jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Bahkan, kamar bisa jadi menjadi satu-satunya tempat yang banyak mereka habiskan waktu di dalamnya.
Periode waktu pengurungan diri ini kurang lebih terjadi selama enam bulan. Mereka keluar rumah hanya di waktu-waktu tertentu dan cenderung mendesak. Misalnya ketikakeadaan tidak terlalu ramai dan kemungkinan untuk bertemu orang lebih sedikit.
Tidak Memiliki Banyak Teman
Orang yang mengalami fenomena ini cenderung membatasi diri terhadap segala bentuk interaksi. Akibatnya, mereka tidak benar-benar dekat dengan siapa pun. Di tingkat tertentu, orang bahkan tidak menghiraukan meski mereka tidak memiliki teman sama sekali.
Baca Juga:Insecure Attachment Style: Kesalahan Pola Asuh Anak yang Menyebabkan Rasa Ketidakamanan dalam HubunganHubungan Penuh Rasa Cemas Karena Anxious Attachment, Kenali Penyebab dan 4 Cara Mengatasinya
Kondisi ini tentu membuat mereka semakin sulit untuk berbaur dengan orang lain. Ini bukan persoalan sepele. Jika dibiarkan, orang akan mengalami akibat buruk terutama pada kondisi mentalnya. Kondisi ini juga dapat berpengaruh pada masa depan mereka, salah satunya dalam hal karier dan kehidupan sosial.
Perubahan Pola Tidur dan Makan
Perilaku hikikomori membuat orang beraktivitas dengan cara berlawanan dengan orang pada umumnya. Contohnya, mereka cenderung lebih banyak beraktivitas di malam hari dan menggunakan waktu siang untuk beristirahat. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari interaksi dengan orang lain.
Di rumah, mereka bahkan tidak makan di saat yang bersamaan dengan anggota keluarga lain. Mereka juga meminimalisir interaksi dengan anggota keluarga.
Perilaku ini kemudian membuat pola hidup semakin tidak teratur. Akibatnya, kondisi fisik mereka juga dapat terpengaruh akibat perilaku yang dilakukan.
Bergantung Kepada Orang Tua
Apa pun akan mereka pilih untuk menghindari interaksi dengan lingkungan sekitar. Mereka merasa tidak nyaman apabila bertemu dengan orang lain, sehingga memilih bersembunyi di balik punggung orang tua. Akibatnya, mereka tidak mampu hidup secara mandiri.
Di tahap lebih lanjut, hikikomori juga bisa membuat orang kesulitan mendapatkan pekerjaan, terutama karena relasinya yang sempit dan kecanggungan untuk berinteraksi. Mereka menjadi bergantung kepada orang tua dalam hal ekonomi juga.