Tidak hanya cinta yang memiliki bahasa, tetapi stres pun mengenal istilah stress language. Ketika mengalami peristiwa traumatis atau pemicu rasa tidak nyaman, biasanya manusia mengaktifkan mode pertahanan diri yang unik dan berbeda-beda.
Dalam situasi tertekan, beberapa orang melakukan perlawanan atau menjadi agresif, sementara yang lain memilih untuk bersembunyi. Pada situasi yang sama, beberapa mungkin merasa seperti mereka tidak dapat melepaskan diri dari situasi, sementara yang lain akan berusaha untuk merespons dengan lembut untuk keluar dari sana.
Ahli fisiologi Amerika, Walter Cannon, menyadari bahwa manusia mengalami serangkaian reaksi cepat yang tidak disadari dan otomatis terjadi di dalam tubuh untuk menangani keadaan yang mengancam.
Baca Juga:Kamu Harus Tahu Perbedaan Introvert dan Pemalu, Keduanya Berbeda!7 Tanda Seorang Womanizer, Hindari Biar Kamu Nggak Patah Hati!
Berikut merupakan istilah stress language paling umum yang mewakili respons manusia terhadap insiden kecemasan atau stres yang tinggi.
Fight
Stress language melawan. (Sumber: freepik.com)
Bagi sebagian orang, situasi yang mengancam adalah kesempatan untuk menghadapi ketakutan mereka dengan kemarahan dan agresi. Saat tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat, orang mungkin menjadi lebih argumentatif, kejam, atau bahkan kasar untuk membela diri.
Orang dengan bahasa stres ini cenderung lebih spontan memberikan respons langsung ketika menghadapi stres. Mereka percaya bahwa ketika berada dalam bahaya, melakukan perlawanan adalah hal yang terbaik. Otak segera mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh untuk bersiap memberi respons.
Dalam situasi yang benar-benar mengancam, mode ini bisa sangat bermanfaat. Namun, lebih jauh lagi, lebih banyak tercipta keadaan yang buruk karena respons ini. Sebab, respons yang diberikan tidak dihasilkan dari pemikiran mendalam. Orang cenderung tidak menghitung efek yang akan ditimbulkan sebelumnya, serta apakah respons tersebut menyakiti orang lain.
Biasanya, orang dengan bahasa stres ini menjadi lebih gampang tersinggung, marah, mengamuk, hingga menangis.
Flight
Flight stress language. (Sumber: freepik.com)
Mode flight ditandai dengan respons berusaha meninggalkan keadaan yang mengancam secepat mungkin. Orang dengan bahasa stres ini cenderung berlari menghindari tekanan, dan terkadang tidak benar-benar menyelesaikannya.