Pola tidur yang buruk dapat mempersulit bangun di pagi hari dan membuat orang merasa lesu dan tidak termotivasi untuk bergerak. Untungnya, ada cara yang terbukti secara ilmiah untuk mengatasinya tanpa menggunakan alat bantu tidur atau obat tidur untuk meningkatkan kualitas tidur.
Cara tersebut adalah meditasi, yang merupakan praktik berbasis bukti untuk mengelola gejala depresi dan meningkatkan kualitas tidur.
Melakukan Pekerjaan Rumah
Orang depresi menghindari pekerjaan rumah. (Sumber: freepik.com)
Merawat diri sendiri saja sudah sangat sulit, bagaimana dengan merawat rumah dan orang lain? Orang dengan depresi kemudian dimungkinkan meninggalkan pekerjaan sehari-hari mereka tanpa pengawasan, membiarkan cucian menumpuk saat piring kotor teronggok di wastafel selama berhari-hari.
Baca Juga:6 Tanda Hikikomori, Ketika Seseorang Menarik Diri dari SosialInsecure Attachment Style: Kesalahan Pola Asuh Anak yang Menyebabkan Rasa Ketidakamanan dalam Hubungan
Tanggung jawab rumah tangga lainnya yang dapat diabaikan selama episode depresi dapat meliputi merawat anak atau hewan peliharaan, memasak, mencuci piring, dan pekerjaan rumah lainnya.
Perlu dipahami bahwa orang tidak perlu terburu-buru untuk keluar dari kebiasaan ini. Mulailah dari hal kecil dan atasi tanggung jawab satu per satu. Jika ada orang lain di rumah, jangan ragu untuk meminta bantuan dan menciptakan aktivitas bersama sehingga tidak terus-terusan merasa sendirian.
Pergi Bekerja
Orang depresi menghindari pekerjaan. (Sumber: freepik.com)
Keharusan untuk tetap bekerja dapat menuntut siapa pun. Akan tetapi, ketika berada di situasi depresi, akan semakin sulit untuk memenuhi tuntutan itu. Tidak hanya kesulitan untuk bangun, bersiap-siap, dan pergi ke kantor, orang dengan depresi bisa jadi juga mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi sehingga menyebabkan penundaan dan terbengkalainya pekerjaan.
Aktivitas ini bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan begitu saja. Pasti ada hari-hari di mana orang tidak memiliki pilihan lain selain menyelesaikan pekerjaan yang mereka miliki.
Maka, cobalah untuk melakukan pemblokiran waktu, yakni praktik menjadwalkan hari secara bertahap untuk meningkatkan produktivitas. Buatlah to do list hingga skala prioritas. Ini akan membuat orang lebih memperhatikan tugas mereka dan tidak kewalahan karena mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan.