PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Siapa yang tidak kenal Nono ? Sang juara dunia Sempoa yang memiliki nama lengkap Archangel Hendrik Meo Tnunay alias Nono (7) berhasil geger jagat Maya atas prestasinya di kancah dunia dalam kompetisi Abacus Brain Gym’s (ABG) International Abacus Competition 2022 yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym.
Bahkan tidak hanya prestasinya yang mengundang decak kagum masyarakat, namun juga sosoknya yang sederhana bahkan menolak berbagai macam hadiah termasuk mobil dan laptop.
Berikut beberapa fakta menarik Nono, si bocah inspiratif asal Kupang:
- Berhasil mengalahkan 7000 peserta dalam ajang Sempoa dunia
Nono, siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Inpres Buraen 2 di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang berhasil mengukir prestasi ditingkat dunia.
Baca Juga:4 Tips Terbaik Dampingi dan Mengasuh Anak Autisme5 Tanda Bayi Lapar yang Wajib Orang Tua Tahu
Bocah kelahiran 2 April 2015 ini merupakan putra bungsu dari pasangan Raflim Meo Tunay dan Nuryati Seran.
Nono berhasil meraih juara 1 dunia pada ajang kompetisi Abacus Brain Gym’s (ABG) International Abacus Competition 2022 dengan mengalahkan 7000 peserta dari berbagai negara di dunia.
Sedangkan juara ke dua dan ketiga diraih oleh Qatar dan Amerika Serikat.
- Berasal dari keluarga sederhana
Sang ayah Raflim Meo Tunay bekerja sebagai petani dan ibu Nuryati Seran sebagai guru di SD Inpres Buraen sejak 2016 lalu, Nono hidup ditengah keluarga yang sederhana.
Nono, berserta dua kakaknya tinggal di rumah sederhana dengan fasilitas belajar seadanya.
Rumah mereka berjarak puluhan kilometer dari pusat Kota Kupang Nusa Tenggara Barat (NTB).
- Mengidolakan Elon Musik
Nono mengaku sangat Elon Musik, bahwa ia kerap kali melihat idolnya tersebut melalui tayangan YouTube.
Baca Juga:4 Kebiasaan Sederhana Tapi Bisa Bikin Anak CerdasInilah Tips Solusi Kurangi Ruam popok Saat Musim Hujan
Nono mengungkapkan bahwa ia ingin seperti idolnya tersebut, ia ingin menciptakan mobil, pesawat, kereta dan kapal agar bisa membantu masyarakat.
- Sudah aktif membaca sejak dini
Sang ibu, Nuryati mengungkapkan bahwa Nono sudah aktif sejak usia dini, bahkan ia sudah bisa berbicara dengan lancar pada usia 1 tahun. Dan saat lulus PAUD Tunas Belia dengan menyandang lulusan terbaik, Nono sudah bisa membaca dengan lancar.
Setiap Minggu Nono juga mengikuti kursus bahasa Inggris.
Melihat segala kelebihan yang dimiliki anaknya, meski dalam kondisi ekonomi terbatas orang tua Nono tetap menuruti keinginan Nono untuk kursus dan membeli buku bacaan.