Di kota penghabisanMeja-meja yang tak pernah kau berkatiAku masih tertinggal bersama ruh yang enggan beranjak
Bunga kenanga, bunga kantilWangi terakhirmu masih tercecer seisi ruanganKakiku masih terpasung di kursi terakhir kebanggaan kita
Kau kubayangkan:Tidur nyenyak di taman Ma’wa tepi kota, di antara sungai -sungai yang mengalir tenang.Udara lembap, ricik air yang tiada putus-putusnya.
Baca Juga:3 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja, PT BPI Raih Zero Accident Award 2023Kasus DBD di Kendal Menggila, Awal Februari 2023 Sudah 74 Kasus, 5 Meninggal Dunia
Kenanganku,Kenapa ajal memanggil setapak jalan kitalorong-lorong gelap, lampu-lampu kota yang redupbukankah kita berpelukan di bawah bulan sabit.
Demi pagi sebelum burung-burung berbunyiMalam telah sembunyikan pisaunyaOh, kasih.. sayangku…Sepasang matamu yang indah memancarkan dendamKini aku akan benar-benar binasa…
Demak, Februari 2023
______________
ZAIDIE NUR, lelaki kelahiran Surjo, Bawang, Batang, Peraih Anugerah Adi Acarya Award 2019 GMB Indonesia di Surakarta kategori penulis terbaik masyarakat literatif, Penulis buku Hikayat Bunga (2019).Prosa dan puisinya terkumpul di beberapa buku antologi seperti Pandemi 1443 H, Spasi, Dialog Rajam dan media lain. Pernah aktif juga menulis skenario film indie. Saat ini aktif sebagai jurnalis, kegiatan sosial dan merampungkan karya terbaru. Bisa disapa melalui Instagram @zaidie_nur