Proses terapi diawali dengan melakukan screening dengan kondisi anak, misalnya kemampuan berbicara dan komunikasi bila dibandingkan dengan anak se usianya, serta penyakit atau kondisi yang mungkin dimiliki anak dan mempengaruhi kemampuan berkomunikasi. Seperti gangguan pendengaran, tingkat kecerdasan, hingga stimulasi lingkungan terhadap kemampuan berbicara anak.
Hasil dari analisis ini akan dijadikan dasar sebagai penentuan langkah selanjutnya, apakah anak masih dalam rentang kemampuan berbicara normal sesuai anak seusianya atau membutuhkan terapi wicara.
Terapi wicara ini membutuhkan terapis serta alat-alat yang diperlukan untuk menstimulasi otot-otot berbicara dan otot-otot menelan sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal.
Baca Juga:Peringati Isra Mi’raj, SD Mutu KP Gelar Dauroh SholatWajib Catat !! Inilah 17 Ajang Lomba Mahasiswa Tingkat Nasional Sepanjang Tahun 2023
Pada anak akan digunakan alat-alat yang membuat anak nyaman dalam melakukan sesi terapi seperti boneka tangan, kartu-kartu dan bahkan mainan.(*)