RADARPEKALONGAN.ID – Penculikan anak bsia menjadi pengalaman traumatis kepada korbannya, sebab penculikan merupakan pengalaman tidak menyenangkan yang bisa memunculkan perasaan tidak nyaman, syok, cemas, tidak berdaya dan bahkan depresi.
Selain itu, perlakuan selama penculikan juga bisa mempengaruhi muncul tidaknya trauma pada anak korban penculikan, misalnya penculik melakukan tindakan kekerasan fisik, maupun seksual serta perlakuan buruk lainnya. Anak korban penculikan akan lebih rentan mengalami trauma.
Lantas bagaimana agar terhindar dari penculikan? Dilansir dari detikedu Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Edilburga Wulan Saptandari memberikan tips mencegah penculikan anak.
Baca Juga:Kamu Penganut Extended Breastfeeding? Begini Manfaat dan Tantangannya!Mitos atau Fakta, ASI Bisa Bikin Anak Lebih Cerdas ?
- Orang tua memberi tahu anak ketika berhadapan dengan orang asing
Orang tua perlu membekali anak pengetahuan saat berhadapan dengan orang asing, perlu diberikan pemahaman agar tidak mudah berbicara, tidak mudah percaya, tidak mudah terbujuk dengan iming-iming pemberian dari orang lain, dan bisa menolak ajakan orang yang tidak dikenal.
2.Orang tua ajari anak lindungi diri
Mengajarkan anak cara melindungi diri adalah tips ke dua dari cara mencegah terjadinya penculikan anak, seperti bela diri.
Saat berhadapan dengan orang asing yang mencurigakan, anak diajarkan untuk berteriak minta tolong dan mencari bantuan dan pertolongan pada orang yang tepat.
- Bantu anak kenali identitas diri
Anak diajari untuk mengenal dientitas dirinya, nama orang tuanya, alamat rumahnya, serta nomor telpon orang tuanya.
4.Membiaskan anak untuk izin terhadap orang tuanya
Anak juga ahrus dibiasakan untuk izin dengan orang tua dalam melakukan sesuatu, selain sebagai bentuk pengawasan hal ini juga bisa membantu anak untuk mengenali hal yang boleh dan tidak boleh.
Dengan terbiasa meminta izin, saat ada orang asing memberikan sesuatu atau mengajak pergi, anak-anak akan terbiasa meminta izin atau konfirmasi dengan orang tuanya.