Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menanamkan konsep privasi dan memahami bahwa segala sesuatu harus memiliki batasan untuk kebaikan di masa depan.
Perilaku Oversharing menurut Psikologi
Siapa yang menyangka bahwa perilaku oversharing dapat menjadi perhatian khusus dalam dunia psikologi. Perilaku ini dianggap serius karena di dalam konteks perilaku manusia, oversharing dianggap sebagai perilaku yang berlebihan dan tidak wajar.
Melansir halodoc, oversharing juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental pada seseorang. Mengumbar kehidupan pribadi di media sosial dapat menjadi cara untuk memuaskan diri sendiri dan mendapatkan perhatian dari orang-orang yang sependapat. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk menikmati perilaku yang dinilai tidak sehat.
Baca Juga:Fitur Baru WhatsApp: Voice Notes Bisa jadi Story Lho, Begini 6 Langkah MengaktifkanyaSarung Kanjeng, Sarung Lokal dengan Motif Unik dan Berkualitas
Menurut pakar dalam bidang kesehatan mental remaja, terdapat dua jenis perilaku oversharing yang perlu diperhatikan. Sebagaimana dikutip dari detikcom pada Rabu (01/03/2023).
- Oversharing informasi pribadi
Menceritakan informasi pribadi secara berlebihan sehingga tidak memiliki ruang pribadi atau privacy kehidupan adalah jenis dari oversharing mengenai informasi pribadi. Perilaku ini tidak hanya didasarkan pada menceritakan sesuatu saja tetapi juga dengan menyebarkan foto, dokumen, video, hingga lokasi terkini.
- Oversharing secara emosi
Melampiaskan semua emosi entah itu perasaan senang, sedih, kesal terhadap sesuatu, dan pernyataan setuju atau tidak setuju mengenai isu yang sedang ramai dibicarakan di sosial media atau kehidupan nyata, hingga aib diri sendiri pun juga menjadi bahan perilaku oversharing.
Perilaku ini mungkin tidak langsung diketahui dampaknya secara langsung, tetapi dengan seiring berjalannya waktu perilaku ini menimbulkan banyak negatif.
Perilaku ini dapat berkaitan dengan kewaspadaan cybercrime pada dunia maya yang menghantui semua pengguna media sosial karna terkait pencurian data diri mereka sehingga dapat terjerumus kepada masalah yang lebih rumit. (*)