RADARPEKALONGAN.ID – Saat bersaing dengan teman sekelsa atau mencoba untuk mendapat tingkat yang lebih tinggi di tempat kerja, kita mungkin pernah merasa bahwa kita selalu kurang dari orang lain. Dan sebenarnya, merasa rendah diri adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah jika kamu sudah melampaui batas inferiority complex.
Perasaan rendah diri yang berlebih ini melingkupi perasaan kurang percaya diri dan tidak berharga yang bersifat merusak yang membuat seseorang merasa lebih rendah daripada orang lain. Dan selain berpengaruh terhadap produktivitas, hal ini juga dapat menyebabkan seseorang menutup diri dari komunitas dan menurunkan kualitas hidup mereka.
Dalam artikel ini, kita akan sedikit belajar mengenai arti dan ciri-ciri inferiority complex, penyebabnya, dan cara mengatasinya. Teruskan membaca untuk dapat informasi lebih lanjut.
Apa Itu Inferiority Complex?
© Racool_studio on Freepik
Baca Juga:9 Rekomendasi Minuman Penghancur Lemak Perut Buncit untuk Kamu yang Lagi DietTilik Ringkasan Spesifikasi Wuling Alvez yang Baru Launching Di IIMS 2023
Kompleks inferioritas atau inferiority complex adalah istilah psikologi yang berasal dari teori psikologi murid Sigmund Freud, Alfred Alder, yang menggambarkan sikap dan pola pikir yang melibatkan perasaan rendah diri, rendahnya harga diri, dan keyakinan bahwa kamu tidak sebanding dengan orang lain dari segi fisik dan psikologi.
Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri, motivasi, dan perilaku. Biasanya, orang yang mengalami inferiority complex ini akan menjadi sangat sensitif terhadap kritik, dan bahkan pujian yang berlebihan akan membuat mereka merasa tidak nyaman.
Masalah ini akan berujung pada masalah dalam hubungan interpersonal, dan bisa mempengaruhi karier dan kehidupan sosial. Karena citra diri yang jelek, orang dengan inferiority complex akan sangat kesulitan untuk memenuhi ekspektasi diri dan yang orang berikan pada mereka.
Ciri-Ciri Kompleks Inferioritas
Dalam teorinya, inferiority complex dibagi menjadi dua tipe, yaitu: inferioritas primer, dan inferioritas sekunder. Inferioritas primer terjadi kala masa anak-anak, biasanya dipicu oleh orang tua yang sering membandingkan mereka dengan anak-aak lain yang menyebabkan rasa kurang percaya diri, serba takut, pemalu, dan tumbuh dengan harga diri yang rendah.