Konsekuensi lain dari model pintu jatuh cinta yang satu ini, adalah cinta yang tanpa kriteria, ya relate dengan cinta tanpa syarat. Beberapa orang mendadak berpikir ketika ditanya kenapa kamu mencintai dia.
“Ya, dia cantik dan baik, karakter kita juga cocok kok, nyambung satu sama lain.” Begitu mungkin jawabannya. Tetapi jawaban ini sebetulnya tidak lebih dari hasil kerja logika, cara dia mencoba merasionalisasi pengalaman perasaannya. Actuaclly, saat dia pertama kali jatuh cinta, logika-logika tadi sama sekali tak ada.
Bahkan dalam kasus kamu sedang mencari tambatan hati misalnya, lalu merumuskan kriteria A sampai Z di dalam otakmua, ini tidak serta merta akan berguna ketika akhirnya kamu benar-benar jatuh cinta dengan seseorang. Bisa jadi dengan kriteriamu soal calon pendamping hidup justru mempersempit pintu jatuh cinta. Tahu-tahu tanpa ba-bi-bu, tanpa effort tertentu, kamu jatuh cinta dengan seseorang yang sama sekali tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Baca Juga:Platform Merdeka Mengajar, Seberapa Pentingkah untuk Kemajuan Pedidikan?HUT Satpol PP ke-73, Aroma Alkohol Memenuhi Komplek Alun-alun Kendal
Itulah logika cinta yang terkadang terasa tak logis. Ya seperti cinta pada pandangan pertama ini. Ketika kamu akhirnya menyadari telah jatuh cinta dengan si doi, barulah kamu akan melakukan effort-effort untuk mengejar cintamu, berjuang untuk mendapatkan cintamu.
Bahkan meski jalan cintamu harus menghadapi banyak rintangan, kamu tetap akan berjuang. Bila perlu, kamu siap menabrak tembok kemustahilan. Seperti lirik lagu Cinta adalah Misteri punya Dewa 19:
Bila CintaMemanggilmuKau ikuti kemanaia pergiwalau jalanterjal berlikuWalau perihslalu menunggu
“Pokoknya aku harus dapetin cintanya dia, nggak peduli apapun. Meski dia sudah punya pacar, bahkan meski dia sudah bersuami.” Wah, kalau ini mah nggak ada akhlak alias nggragas.
Begitu sedikit gambaran tentang pintu jatuh cinta yang pertama, yakni cinta pandangan pertama. Saat cinta terasa aura misteri dan bahkan mistiknya. Makanya ada juga lagu Mistikus Cinta, dari Dewa 19 juga gaes.
Sekarang pintu jatuh cinta yang kedua, yakni love by process atau bolehlah meminjam bahasa Ayu Utami: cinta karena keterlibatan. Dibanding cinta pada pandangan pertama, pintu jatuh cinta yang ini mungkin kesannya lebih logis. Aspek misterinya tidak terlalu kentara, benarkah?