Mengasuh Anak
Orang tua sering dihadapkan dengan mengatur jadwal sibuk yang mencakup pekerjaan, tugas rumah tangga, dan membesarkan anak. Tuntutan ini mengakibatkan pengasuhan menjadi salah satu sumber utama stres.
Tingkat stres pengasuhan yang tinggi dapat menyebabkan orang tua bersikap keras, negatif, dan otoriter dalam interaksinya dengan anak-anaknya. Stres pengasuhan juga dapat menurunkan kualitas hubungan orangtua-anak.
Misalnya, kamu mungkin tidak memiliki komunikasi terbuka sehingga anakmu tidak mendatangimu untuk meminta nasihat atau kamu dan anakmu mungkin sering bertengkar.
Baca Juga:Stres Finansial: 6 Tips Bertahan dengan Kesulitan KeuanganProsocial Behavior: Manfaat Mengulurkan Bantuan Kepada Orang Lain
Sumber utama stres pengasuhan mungkin termasuk berpenghasilan rendah, jam kerja yang panjang, pengasuhan tunggal, ketegangan perkawinan atau hubungan, atau membesarkan anak yang telah didiagnosis dengan gangguan perilaku atau cacat perkembangan.
Kehidupan Sehari-hari dan Kesibukan
Stres sehari-hari adalah ketidaknyamanan kita sehari-hari. Itu termasuk hal-hal seperti salah meletakkan kunci, terlambat, dan lupa membawa barang penting saat meninggalkan rumah. Biasanya, ini hanyalah kemunduran kecil, tetapi jika sering terjadi, hal itu menjadi sumber kecemasan yang memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis.
Stres karena terlalu sibuk semakin umum. Hari-hari ini, orang-orang lebih sibuk dari sebelumnya dan itu menambah banyak tekanan dalam hidup mereka.
Dalam beberapa kasus, kesibukan karena kebutuhan, seperti harus bekerja sambilan menjadi sumber utama stres. Di lain waktu, itu karena rasa bersalah dan tidak ingin mengecewakan orang lain. Orang mungkin tidak mengatakan “tidak” dan akhirnya hanya memiliki sedikit waktu untuk dirinya sendiri, atau mereka mengabaikan kebutuhan dasarnya sendiri, seperti makan dengan benar dan berolahraga karena kurangnya waktu.
Kepribadian dan Energi
Ciri-ciri kepribadianmu dan sumber daya yang kamu miliki terkait dengan semua hal di atas dan juga dapat menjadi sumber utama stres yang independen.
Ekstrovert, misalnya, cenderung mengalami lebih sedikit stres dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sumber daya sosial yang lebih besar, yang menyangga stres. Perfeksionis, di sisi lain, dapat membawa stres pada diri mereka sendiri secara tidak perlu karena standar mereka yang ketat, mengalami konsekuensi kesehatan mental dan fisik yang lebih negatif daripada mereka yang hanya berfokus pada pencapaian tinggi.