Oleh: A Farhan
Jiwa tergelinding dalah arahKederas percakapan asmara perih.
Kau mungkin tahu, bahwa cinta adalah kejamSebagaimana kata-kata rapi mengantam kalbuAtau puisi yang penggal-penggal orang asingDan yauma tublas syaraa-ir, di dadamu.
Sungguh air mata membakar semua saksiDengan pelan sekali harapan tersisir,Resah bertubi di relung sunyiSaat cinta melangkah sia-sia
Agar kau ingat, hati ke hati, rindu ke rinduPejamlah matamu di luas kemuliaan luka.
Annuqayah, 2022
________________