Meningkatkan risiko emfisema
Nikotin mampu menyebabkan peningkatan risiko emfisema. Emfisema merupakan penyakit kronis akibat rusaknya alveolus atau kantong udara kecil pada organ paru-paru.
Meningkatkan potensi penyakit pada lambung
Bahaya nikotin selanjutnya adalah disebabkan karena penggunaan nikotin yang berlebih. Hal ini membuat adanya potensi beberapa penyakit yang menyerang lambung seperti ulkus peptikum (PUD) dan refluks gastroesofageal atau yang lebih dikenal dengan sebutan GERD.
Meningkatkan risiko penyakit hipertensi dan kardiovaskular
Zat nikotin mampu meningkatkan risiko penyakit hipertensi dan penyakit kardiovaskular, dan mampu meningkatkan kemungkinan pada komplikasi serta kondisi yang dapat merugikan seperti keguguran.
Baca Juga:Tak Melulu Negatif, Ini Beberapa Manfaat Nikotin bagi TubuhDilarang Melakukan Hal Ini ketika Terjadi Gerhana Matahari Hibrida
Seorang anak yang sering terpapar zat nikotin saat ia masih dalam kandungan ibu, ia menjadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan sepanjang waktu, mampu memengaruhi sistem endoktrin, reproduksi, neurologis, serta kardiovaskular.
Penggunaan nikotin secara rutin mampu menyebabkan aritmia pada jantung atau kondisi kardiovaskular dengan adanya gejala atau tanda yang berupa detak jantung yang tidak teratur atau tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Berbagai dampak yang mengerikan tidak membuat orang yang mengonsumsi rutin zat nikotin menjadi takut. Tetapi justru ia akan semakin kecanduan. Karena dampak yang paling terlihat adalah nikotin mampu menyebabkan kecanduan.
Dengan begitu, meskipun seseorang tersebut sadar dan mengetahui berbagai dampak yang dapat ditimbulkan oleh nikotin, pecandu tersebut akan merasa kesulitan untuk dapat melepaskan ketergantungan pada nikotin.
Demikianlah beberapa dampak bahaya nikotim bagi tubuh. (*)
Sumber gambar : freepik