Ketika Covid mulai reda seorang karyawan Zia datang untuk curhat: kehabisan uang untuk hidup. Dia seorang bidan. Dialah yang merayu Zia untuk mulai buka spa bayi kembali.
Zia menerima ide itu. Kasihan. Maka dicarilah cara agar orang tua bayi merasa aman: bayi mereka tidak akan terkena Covid. Zia dan para bidannyi menerapkan disiplin tinggi terkait dengan prosedur kesehatan.
Zia sendiri seorang bidan. D-3 kebidanan Muhammadiyah Sidoarjo. Lalu S-1 kebidanan Universitas Airlangga.
Baca Juga:Razia AgamaIni Tampang dan Pengakuan Guru Ngaji yang Sodomi 13 Santrinya
Awalnya Zia bekerja di rumah sakit. Jadi pegawai negeri. Sepuluh tahun menjadi bidan RS Zia menguasai persoalan di seputar bayi, ibu bayi dan psikologi para ibu muda.
Maka Zia sampai pada putusan: berhenti sebagai pegawai negeri di RSUD. Dia ingin buka spa bayi. Dia tahu: pasarnya ada. Yang penting harus bisa memberikan value pada para ibu muda.
Nilai apakah yang terpenting yang bisa Zia berikan?
Zia tahu: kebahagiaan yang sempurna. “Yakni kebahagiaan seorang ibu muda,” ujarnyi. Kebahagiaan.
Mempunyai anak adalah sebuah kebahagiaan. Tapi bahagia itu bisa berubah seketika menjadi beban. Terutama ketika bayinyi sering menangis. Malam-malam. Sang ibu tidak bisa tidur. Tersiksa. Bahagia campur siksa. Silih berganti.
“Apalagi kalau mertua perempuan mulai bertanya: kok si bayi nangis terus. Si ibu langsung stres,” ujar Zia. Seolah sang menantu dapat rapor merah dari mertua: tidak bisa jadi ibu yang baik.
Penyebab bayi menangis, katanyi, ada tiga: lapar, kurang nyaman, dan emosi. Itu sesuai sekali dengan ilmu yang Zia dapat disertai pengalaman panjangnyi sebagai bidan.
Maka seorang ibu harus cepat mengenali: menangis karena apa. Tidak tentu harus tiga jam sekali menyusu. Bisa jadi 2 jam. Bisa jadi 4 jam. “Mengajarkan bayi perlu minum susu tiap tiga jam kurang tepat. Jangan pakai patokan jam. Pakailah hasil pengenalan Anda sendiri pada perilaku bayi,” ujar Zia.
Baca Juga:Ngawur, Kakak Tiri Setubuhi dan Peras Adiknya Sejak 2014Memulai Hidup
Maka Zia mengajarkan bagaimana seorang ibu cepat mengenali perilaku bayi masing-masing.
Zia kurang setuju bayi langsung dipisah dari ibunya. Sampai dipisah ruangannya. Pun dengan alasan agar ibu si bayi bisa tidur enak. Agar tidak terganggu tangis bayi. “Itu membuat seorang ibu kurang cepat bisa mengenali perilaku bayinyi,” ujar Zia.