Orang-orang menggunakan media sosial untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, mendapatkan berita, dan berbagi pandangan politik. Ini membuat beberapa peneliti bertanya-tanya tentang efek jangka panjang dari penggunaan meia ini.
Karena penggunaan media sosial masih tergolong baru, belum ada penelitian jangka panjang yang mendokumentasikan dampaknya. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa jejaring sosial berdampak pada kesehatan mental dalam beberapa cara. Meningkatnya ketergantungan dan penggunaan media sosial menempatkan sejumlah besar orang Amerika pada risiko yang meningkat untuk merasa cemas, tertekan, kesepian, iri hati, dan bahkan sakit hati karena penggunaan media sosial.
Mengapa Media Sosial Tumbuh dalam Popularitas?
Selain fakta bahwa jejaring sosial memungkinkan orang untuk terhubung kembali dengan keluarga dan teman yang tinggal jauh atau yang telah kehilangan kontak, itu menjadi alat komunikasi yang vital selama pandemi.
Mendukung Koneksi
Baca Juga:Saling Menghargai dalam Hubungan, Realisasikan dengan 4 Cara IniMerasa Tidak Dihargai Oleh Pasanganmu? Bergeraklah dan Lakukan 6 Hal Ini
Orang-orang menggunakan jejaring sosial untuk berbagi informasi dan terhubung dengan orang lain ketika perintah tinggal di rumah membuat mereka tidak bisa bertemu langsung. Itu menjadi sarana untuk dukungan sosial dan keterhubungan yang tidak akan mereka miliki.
Membuat Orang Merasa Nyaman
Media sosial memiliki kecenderungan untuk memperkuat penggunaan. Orang-orang dengan cepat terpikat untuk memeriksa status mereka untuk komentar dan suka serta membaca dengan teliti kiriman orang lain.
Menggunakan media sosial terkadang mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan melepaskan dopamin, yang juga dikenal sebagai zat kimia yang membuatmu merasa nyaman. Pelepasan dopamin ini, pada gilirannya, membuat orang kembali lagi karena mereka ingin mengulangi pengalaman yang menyenangkan itu.
Meningkatkan Harga Diri
Jejaring sosial juga dapat meningkatkan harga diri, terutama jika seseorang dipandang baik secara online atau mendapat banyak suka atau interaksi pada kontennya. Dan media sosial memungkinkan beberapa orang untuk berbagi bagian dari identitas mereka yang mungkin sulit untuk berkomunikasi secara langsung.
Media sosial dapat sangat membantu bagi orang-orang dengan kecemasan sosial yang berjuang untuk berinteraksi dengan orang secara langsung.