Pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal (Ady Sampurna Arifin, 2021).
Melalui Seni Kaligrafi Islami peserta didik dapat mengekspresikan perasaan atau jiwa melalui perkataan, tingkah laku dan perbuatan yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk karya berupa karya seni dua atau tiga dimensi. Maka pembelajaran seni lebih mendominasi praktik dari pada teori, dan inilah hal yang paling disukai peserta didik. Apalagi sebagai karya seni dalam bentuk lukisan dipenuhi dengan ragam warna, yang menjadi daya tarik sendiri bagi peserta didik.
Sebagai contoh, cabang lomba MAPSI kaligrafi Islami yang sering digunakan untuk Siswa Sekolah Dasar (SD), yaitu kaligrafi Dekorasi Al-Qur’an. Pada pembelajaran kaligrafi dekorasi Al-Qur’an peserta didik diajarkan teori dan praktik tentang bagaimana membuat sketsa dekorasi, mewarnai, membuat ornamen hiasan, dan tulisan Arab (Khat) dari Al-Qur’an atau Hadits.
Baca Juga:5 Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying, Waspadai Pola Asuh yang Salah & Penanganan yang TepatCara Ukur Jarak Rumah ke Sekolah untuk Zonasi PPDB 2023, Tidak Hanya dengan Google Maps
Melalui teori dan praktik yang diberikan anak mendapatkan aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif secara bersamaan, sehingga teori dan praktik dapat langsung diaplikasikan oleh peserta didik. Dan ketika anak didik dapat melakukan dengan baik dan hasilnya bagus, muncul kepuasan dan kebanggaan pada diri sendiri, bahwa saya ternyata bisa melakukannya, apalagi ketika mengikuti kompetisi mendapatkan Juara. Proses merasakan, memahami, memperhatikan untuk selanjutnya dipraktikan terdapat aspek afektif dalam pembelajaran seni kaligrafi. Menurut Syamsu Yusuf, afektif adalah tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu emosi atau perasaan tertentu (Sereliciouz, 2021).
Dalam proses pembelajaran seni kaligrafi Islami, tidak semudah yang dibayangkan untuk membuat peserta didik menjadi senang, bahagia dan bersemangat, Terkadang anak merasa kecewa pada diri sendiri karena hasil yang dipraktikan belum bagus dan sesuai kaidah khat, sehingga muncul rasa putus asa. Pembelajaran apapun ketika peserta didik sudah merasakan kesulitan, sebagai seorang pendidik harus dapat langsung merespon prilaku peserta didik melalui motivasi dan menyampaikan kembali teori sesuai dengan pemahaman peserta didik.