Kemenag Kabupaten Pekalongan Gelar Sosialisasi Kampung Moderasi Beragama di Desa Linggoasri

Kampung Moderasi Beragama
0 Komentar

Lebih lanjut Kakankemenag mengatakan bahwa bagi sebagian kita moderasi beragama ini ada yang menganggap hal yang baru, bahkan ada yang belum tahu, maka Kementerian Agama akan melaunching beberapa piloting atau kegiatan kegiatan unggulan moderasi beragama di desa desa, kampung kampung, yang mana kampung ini telah menunjukan adanya semangat kebersamaan, semangat kerjasama, semangat harmonisasi kehidupan keagamaan dan kerukunan.

“Merasa benar itu harus, tapi kalo merasa paling benar, dan menyalahkan pihak yang lainya tentu itu yang tidak boleh. Negara kita ini memang bukan negara agama, tapi juga bukan negara sekuler, negara kita adalah negara Pancasila, dimana didalamnya kehidupan agama ini, diberi perlindungan dan diberi kebebasan pemeluknya untuk melaksanakan dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya masing masing,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Agama di indonesia sangat beragam, tapi hidup dalam suasana yang damai, dan pemerintah hadir melalui Kementerian Agama ikut memfasilitasi kehidupan keagamaan warganya, maka kita membangun kehidupan agama yang dilindungi negara, maka hadirlah Forum Kerukunan Umat Beragama, hadir pula Kampung Moderasi Beragama.

Baca Juga:11 Orang Berangkat Unjuk Prestasi dan Seminar Nasional ke JakartaCapacity Building, Kankemenag Kabupaten Pekalongan Himbau Jajaran KUA Manfaatkan Medsos

Terdapat empat indikator moderasi beragama, yaitu toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap tradisi, dan komitmen kebangsaan.

“Apabila empat indikator tersebut terpenuhi, kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran bukan lagi menjadi hal yang mustahil,” pungkasnya.

Solahudin Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dialog antar umat agama yang berbeda perlu dipupuk dan dilestarikan. Tidak hanya antar umat beragama, di dalam satu agama, namun berbeda aliran pun perlu dilakukan dialog. Dialog, seharusnya menjadi gaya hidup keseharian masyarakat Indonesia. Inilah prototipe masyarakat Pancasila yang tetap harmonis dalam perbedaan.

Kami sangat mendukung dengan kegiatan yang dilakukan oleh kantor Kementrian Agama Kabupaten Pekalongan yang menginisiasi desa Jolotigo dan Linggoasri sebagai kampung moderasi beragama

Sementara itu Subhan Kabid Kesbangpol Kabupaten Pekalongan, sebagai pembicara ketiga menyampaikan materi mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme dalam membentuk kampung moderasi beragama.

0 Komentar