Dalam proses analisis resiko bencana yang sedang berlangsung, BPBD Batang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap dapat mengidentifikasi titik-titik rawan dan memetakan wilayah yang berpotensi terkena dampak dari patahan Weleri. Informasi yang dihasilkan dari analisis ini akan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan penanggulangan bencana yang lebih efektif dan efisien.
Pihak berwenang juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menghadapi potensi bencana. Edukasi dan sosialisasi mengenai patahan Weleri serta langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil akan terus dilakukan.
Ulul Azmi juga menjelaskan bahwa berdasarkan peta kegempaan, jalur patahan Weleri melintasi delapan desa di tiga kecamatan, antara lain Desa Lebo, Krengseng, Sidorejo, Sawangan, Ketanggan, Kedawung, Kuripan, dan Desa Gondang.
Baca Juga:Karena Pikun, 2 Jemaah Haji asal Batang DipulangkanSimak, Tips Cari Guru Ngaji Menurut MUI
Meskipun demikian, potensi gempa di patahan ini masih berada dalam batas rata-rata yang lebih kecil dan lambat jika dibandingkan dengan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah melalui Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara, Heru Susanto Wibowo, telah mengumumkan keberadaan patahan Weleri. Patahan ini memiliki panjang sekitar 19 kilometer dan memiliki potensi sebagai gempa baru yang mengancam masyarakat di daerah Batang dan sekitarnya.