RADARPEKALONGAN.ID – Soegi Bornean adalah grup musik indie pop yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. Grup ini terbentuk pada April 2019, beranggotakan Fanny Soegiarto (vokal), Aditya Ilyas (gitar), dan Bagas Prasetyo (gitar).
Mereka telah merilis album mini (EP) berjudul Atma pada 2020. Salah satu single mereka berjudul “Asmalibrasi” menempati posisi kedua di Spotify Weekly Top Songs Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2022.
Nama Soegi diambil dalam kata bahasa Jawa yakni ‘sugih’ yang berarti kaya. Sementara itu, Bornean berarti Kalimantan, yang merupakan kampung halaman sang vokalis, Fanny Soegiarto.
Baca Juga:Wajib Coba, 10 Ide Baju Batik Kombinasi untuk Wanita agar Terlihat Lebih Stylish6 Rekomendasi Baju Batik Kombinasi Terbaik untuk Wanita Tahun 2023, Pasti Tampil Cantik dan Menawan
Soegi Bornean telah menciptakan beberapa single antara lain Saturnus (2019) Asmalibrasi (2019) Raksa (2020) Semenjana (2021) Samsara (2021) Aguna (2023).
Lagu Soegi Bornean Berjudul Asmalibrasi
Soegi Bornean telah merilis album mini (EP) berjudul Atma pada 2020. Dalam album itu, terdapat satu single berjudul Asmalibrasi. Adapun lirik Asmalibrasi menceritakan sepasang kekasih yang merasa cocok dan ingin serius di jenjang selanjutnya.Asmalibrasi akhir-akhir ini ramai di jagad media sosial. Lagu bermakna indah ini menjadi pembicaraan karena liriknya yang tak biasa. Asmalibrasi bukan lagu baru dan di channel Youtube Soegi Boernean sudah ditonton 60 juta kali bahkan menjadi top music video nomor 36.
Di aplikasi Tiktok, lagu ini viral hingga diremix sedemikian rupa untuk latar suara berjoget. Kemudian akhir-akhir ini di twitter mulai ramai dibahas liriknya karena disebut aneh. Tanggapannya pun beragam, ada yang setuju merasa liriknya tidak nyambung, ada yang merasa baik-baik saja dengan liriknya, ada juga yang mempertanyakan apakah lirik lagu harus masuk logika.
Judul Asmalibrasi diambil dari liriknya yaitu asmara telah terkalibrasi. Soegi Bornean memang khas dengan lirik dengan kosakata tak biasa, padahal banyak yang tercatat di KBBI meski jarang digunakan. Untuk Asmalibrasi, Soegi Bornean memadukan bahasa Indonesia, Jawa, dan sedikit Sansekerta.
Soegi Bornean mengambil kata “Taksu yang dalam bahasa Sanskerta artinya mata atau penglihatan. Pancaran kekuatan atau aura kewibawaan, kecerdasan dalam melakukan suatu hal,” kata Erick menjelaskan salah satu kosakata Sansekerta yang digunakan.Yang banyak dibahas juga yaitu kata ‘garwa pambage’ dalam lirik Asmalibrasi yang diambil dari bahasa Jawa. Garwa dikenal di Jawa merupakan kependekan sigaraning nyawa atau belahan jiwa. Sedangkan pambage, lanjut Erick, juga dari bahasa Jawa yang artinya membagi atau saling berbagi.“Sang garwa pembage sang pelipur lara nyanyikan kidung setia. Itu pasangan, suami atau istri yang menjadi tempat untuk berbagi. Menemani dalam kondisi apapun dan menua bersama,” jelasnya.Kosakata yang ada di KBBI yang jarang digunakan dalam sebuah lirik atau kalimat juga dipilih, antara lain Kidung, Renjana, Binar, dan Pelipur.“Meskipun frasa yang kami gunakan mungkin tidak biasa bagi sebagian atau banyak orang, kami secara sadar menggunakannya sebagai ciri khas atau kekuatan karya kami. Kami sengaja menggelitik pendengar kami agar kami bisa mengetahui arti kata itu nanti, ”katanya.