Makanan memberi tubuhmu energi yang dibutuhkan untuk tetap sehat. Otak dan ususmu bekerja sama untuk menentukan kapan kamu perlu makan dan kapan kamu kenyang. Saat kamu kehilangan nafsu makan, itu pertanda mungkin ada yang tidak beres.
Dalam banyak kasus, tidak merasa lapar merupakan masalah sementara yang sering disebabkan oleh penyakit akut. Namun, kehilangan nafsu makan yang terus menerus bisa menjadi gejala serius dari kondisi kesehatan medis atau mental.
Kurangnya nafsu makan dapat berasal dari berbagai penyebab fisik atau psikologis. Memahami alasan mengapa kamu kehilangan nafsu makan adalah kunci untuk menentukan cara terbaik menangani masalah tersebut.
Baca Juga:Terapi dengan Warna, Kenali Jenis, Teknik, dan ManfaatnyaTidak Ada yang Membuat Bahagia, Pelajari 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan
Kondisi Medis Yang Menyebabkan Kehilangan Nafsu Makan
Kehilangan nafsu makan biasanya bukan kondisi utama. Sebaliknya, itu adalah gejala dari masalah lain. Terkadang, penyebabnya cepat berlalu—seperti dalam kasus sakit perut. Tapi di lain waktu, bisa lebih tahan lama dan mungkin memerlukan perawatan.
Penuaan: Nafsu makan sering berubah seiring bertambahnya usia. Orang tua mungkin kurang tertarik pada makanan karena perubahan selera, demensia, masalah kesehatan, efek samping pengobatan, atau masalah kesehatan mental. Terkadang orang lanjut usia makan lebih sedikit karena tingkat aktivitasnya menurun dan kebutuhan kalorinya lebih sedikit.
Anemia: Anemia terjadi ketika ada tingkat sel darah rendah yang tidak normal. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan bisa menjadi tanda anemia, terutama jika gejala ini digabungkan dengan kelelahan.
Kanker: Kehilangan nafsu makan umum terjadi pada penderita kanker. Ini mungkin terkait langsung dengan penyakitnya, terutama jika dikaitkan dengan kanker saluran pencernaan, seperti kanker lambung atau kanker pankreas, tetapi juga dapat muncul dengan kanker paru-paru atau ovarium. Kehilangan nafsu makan juga bisa menjadi efek samping dari pengobatan kanker.
Diabetes: Penderita diabetes mungkin tidak merasa lapar karena beberapa alasan. Kadang-kadang, diabetes menyebabkan suatu kondisi di mana makanan bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan. Gula darah tinggi yang tidak diobati juga dapat menyebabkan tingginya tingkat keton dalam darah dan urin.
Hipotiroidisme: Hipotiroidisme dapat menekan keinginan untuk makan. Ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, meskipun lebih sedikit kalori yang dikonsumsi.