Body positivity atau kepositifan mengacu pada pernyataan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memiliki citra tubuh yang positif, terlepas dari bagaimana masyarakat dan budaya populer memandang bentuk, ukuran, dan penampilan yang ideal.
Beberapa tujuan dari gerakan body positivity antara lain:
- Menantang bagaimana masyarakat memandang tubuh
- Mempromosikan penerimaan semua badan
- Membantu orang membangun kepercayaan diri dan penerimaan tubuh mereka sendiri
- Mengatasi standar tubuh yang tidak realistis
Body positivity bukan hanya tentang menantang bagaimana masyarakat memandang orang berdasarkan ukuran dan bentuk fisik mereka. Dia juga mengakui bahwa penilaian sering dibuat atas dasar ras, jenis kelamin, seksualitas, dan kecacatan.
Body positivity juga bertujuan untuk membantu orang memahami bagaimana pesan media populer berkontribusi pada hubungan yang dimiliki orang dengan tubuh mereka, termasuk bagaimana perasaan mereka tentang makanan, olahraga, pakaian, kesehatan, identitas, dan perawatan diri.
Baca Juga:Menghindari Perilaku Body Shaming, Ini 4 Cara Agar Kamu Lebih InklusifPenting! 7 Area Sasaran Body Shaming, Kamu Perlu Memahaminya
Dengan lebih memahami efek dari pengaruh tersebut, harapannya adalah orang dapat mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan lebih realistis dengan tubuh mereka.
Sejarah Singkat Body Positivity
Body positivity berakar pada gerakan penerimaan lemak di akhir 1960-an. Penerimaan lemak berfokus pada penghentian budaya mempermalukan lemak dan diskriminasi terhadap orang berdasarkan ukuran atau berat badan mereka. National Association to Advance Fat Acceptance pertama kali didirikan pada tahun 1969 dan terus bekerja untuk mengubah cara orang berbicara tentang berat badan.
Istilah “body positivity” muncul pada tahun 1996 ketika seorang psikoterapis dan seorang individu yang telah melalui pengobatan gangguan makan mendirikan situs web thebodypositive.org. Situs ini menawarkan sumber daya dan materi pendidikan yang dirancang untuk membantu orang merasa nyaman dengan tubuh mereka dengan mengalihkan fokus dari penurunan berat badan melalui diet yang tidak sehat dan usaha olahraga.
Gerakan body positivity dalam bentuknya yang sekarang mulai muncul sekitar tahun 2012, awalnya berfokus pada menantang standar kecantikan feminin yang tidak realistis. Saat gerakan ini semakin populer, fokus awal pada penerimaan berat badan mulai bergeser ke arah pesan bahwa “semua tubuh itu indah”.