Karena siapa pun yang memperhatikan berat badannya akan memberi tahumu bahwa rasa lapar hanyalah salah satu dari banyak alasan orang makan. Mereka yang memiliki kecenderungan makan emosional sangat rentan untuk membuat pilihan yang buruk.
Jika kamu memiliki kebiasaan makan emosional, kamu mungkin mendapati dirimu makan untuk mengatasi emosi yang tidak nyaman, menggunakan makanan sebagai hadiah saat Anda bahagia, dan mendambakan makanan manis atau camilan tidak sehat saat stres. Jangan khawatir—kamu tidak sendiri! Ide-ide berikut dapat membantumu mengurangi makan emosional dan mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat, bahkan saat kamu sedang stres.
Kesadaran Adalah Kunci
Kesadaran bisa menjadi aspek perubahan yang paling kuat. Menjadi lebih sadar akan bagaimana dampak makan emosional bagimu adalah langkah pertama. Makan emosional terkadang disebut “makan tanpa berpikir” karena kita sering tidak memikirkan apa yang sedang kita lakukan dan membiarkan kebiasaan atau dorongan bawah sadar kita mengambil alih.
Baca Juga:Bantu Kamu Bereaksi Terhadap Kegagalan dengan Lebih Baik, Ini 5 Tipsnya5 Tindakan yang Sehat untuk Merespons Kegagalan
Pendekatan makan yang penuh perhatian dapat membantu mengatasi makan emosional, tetapi sebelum kamu dapat mempraktikkannya, kamu harus menyadari bagaimana perasaanmu sebelum makan.
Triknya adalah dengan lebih menyadari mengapa kamu makan saat makan. Salah satu cara untuk memeriksa diri sendiri adalah dengan membuat jurnal makanan, baik dalam bentuk jurnal fisik atau sebagai aplikasi yang dapat kamu instal di ponsel.
Jika kamu harus mencatat apa yang kamu makan tepat sebelum memakannya, kamu mungkin menyadari bahwa kamu makan untuk alasan yang salah, dan kemudian dapat beralih ke pendekatan lain untuk mengatasi perasaanmu. Setelah kamu menghentikan kebiasaan meraih makanan tanpa berpikir, akan lebih mudah untuk menerapkan daftar teknik berikutnya.
Temukan Teknik Relaksasi untuk Mengatasi Makan Emosional
Saat kamu sedang stres, tubuhmu cenderung memproduksi kortisol dalam kadar yang lebih tinggi, hormon stres yang cenderung membuat orang mendambakan makanan manis dan asin—hal-hal yang umumnya tidak baik untuk kita. Jika kamu mengalami stres secara teratur dan tidak menemukan cara untuk merilekskan tubuhmu dengan relatif cepat, kortisol dapat menyebabkan keinginan tersebut, serta berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya.