Stop Toxic Positivity! Ini 4 Langkah Mempraktikkan Validasi Emosional

Mempraktikkan validasi emosional
Mempraktikkan validasi emosional. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Validasi emosional adalah konsep yang melibatkan pemahaman bahwa perasaan tidak permanen. Jika sesuatu yang buruk terjadi dalam hidupmu, kamu pasti akan melewati perasaan yang menyertainya.

Tentu saja, kamu tidak dapat mempraktikkan validasi emosional dengan sukses jika kamu tidak membiarkan dirimu mengalami seluruh emosimu. Validasi emosional memungkinkanmu untuk memiliki perasaanmu dan duduk bersamanya selama diperlukan untuk melanjutkan hidup. Dengan jujur ​​pada diri sendiri, kamu dapat bergerak maju dalam hidupmu.

Mempraktikkan Validasi Emosional

Toxic positivity tidak valid bagi diri kita sendiri dan orang yang kita sayangi. Ini mendorong kita untuk fokus hanya pada hal positif, yang dapat menghentikan kita dari berurusan dengan perasaan yang perlu kita atasi. Mempraktikkan validasi emosional adalah pilihan yang lebih sehat untukmu dan orang yang kamu cintai. Untungnya, mempraktikkan validasi emosional sama sekali tidak sulit untuk dilakukan.

Langkah 1: Berhenti dan Pikirkan

Baca Juga:4 Tipe Depresi yang Umum, Waspadai Ini!Validasi Emosional: Penting untuk Melakukannya

Ketika seseorang memberi tahu tentang situasi yang menantang, atau ketika kamu baru saja mendengar kabar burukmu sendiri, instingmu mungkin akan langsung merespons. Kami memiliki keinginan bawaan untuk menghibur mereka yang kami sayangi, jadi pernyataan seperti “semuanya akan baik-baik saja” atau “mungkin ada hikmahnya” dapat dengan cepat keluar dari mulut kami.

Namun, itu mungkin bukan yang perlu didengar seseorang, jadi masuk akal untuk mengambil waktu sejenak. “Aku merekomendasikan untuk berhenti sebentar dan merenung sebelum menanggapi seseorang,” saran Vasan.

Sebelum menanggapi kabar buruk atau keadaan sulit seorang teman, sediakan ruang untuk sekadar mendengarkan. Bersikaplah terbuka dan ketahuilah bahwa tidak apa-apa untuk merasakan apa pun yang kamu rasakan.

“Langkah terbesar yang harus diambil dalam mempraktikkan validasi emosional adalah mulai mengakui emosi negatif kita sendiri dan bagaimana perasaan kita pada saat emosi itu muncul,” kata Veasley. “Saat kita bisa mengakui dan menerima emosi kita sendiri, kita bisa mulai melakukannya dengan orang lain,” tambahnya.

Langkah Kedua: Akui Emosi

Setelah kamu mendengar apa yang diberitahukan kepadamu, langkah selanjutnya dalam mempraktikkan validasi emosional untuk menghindari kepositifan beracun adalah dengan mengakui realitas emosi yang sedang dimainkan. ” Ini bisa sesederhana mengatakan “Aku mengerti kamu sangat sedih,” jelas Vasan. Dia mengatakan kita harus menghindari keinginan untuk melewati emosi yang sulit.

0 Komentar