4 Tipe Depresi yang Umum, Waspadai Ini!

Tipe depresi
Tipe depresi. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Perawatan untuk gangguan tipe depresi persisten seringkali melibatkan penggunaan obat-obatan dan psikoterapi.

Menurut National Institute of Mental Health, 1,5% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan depresi yang terus-menerus dalam satu tahun terakhir. Gangguan tersebut mempengaruhi wanita (1,9%) lebih banyak daripada pria (1%), dan peneliti memperkirakan bahwa sekitar 1,3% dari semua orang dewasa AS akan mengalami gangguan tersebut di beberapa titik selama hidup mereka.

Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah  tipe depresi berupa gangguan suasana hati yang ditandai dengan periode suasana hati yang meningkat secara tidak normal yang dikenal sebagai mania. Periode-periode ini bisa ringan (hypomania) atau bisa sangat ekstrem sehingga menyebabkan gangguan yang nyata pada kehidupan seseorang, memerlukan rawat inap, atau memengaruhi kesadaran seseorang akan realitas. Sebagian besar dari mereka dengan gangguan bipolar juga mengalami episode depresi berat.

Baca Juga:Validasi Emosional: Penting untuk MelakukannyaMengapa Orang Memberikan Nasihat yang Tidak Diminta? Ini 5 Alasannya!

Selain suasana hati yang tertekan dan minat yang sangat berkurang dalam aktivitas, orang dengan depresi sering memiliki berbagai gejala fisik dan emosional yang mungkin termasuk:

  • Kelelahan, susah tidur, dan lesu
  • Sakit, nyeri, dan agitasi psikomotor yang tidak dapat dijelaskan
  • Putus asa dan kehilangan harga diri
  • Iritabilitas dan kecemasan
  • Keragu-raguan dan disorganisasi

Depresi Pasca Melahirkan (PPD)

Kehamilan dapat membawa perubahan hormonal yang signifikan yang seringkali dapat memengaruhi suasana hati wanita. Tipe depresi dapat muncul selama kehamilan atau setelah kelahiran anak.

Saat ini diklasifikasikan sebagai depresi dengan onset peripartum, depresi postpartum (PPD) lebih dari sekadar “baby blues”.

Perubahan suasana hati, kecemasan, lekas marah, dan gejala lainnya tidak jarang terjadi setelah melahirkan dan seringkali berlangsung hingga dua minggu. Gejala PPD lebih parah dan bertahan lebih lama.

Gejala-gejala tersebut dapat meliputi:

  • Suasana hati yang rendah, perasaan sedih
  • Perubahan suasana hati yang parah
  • Penarikan sosial
  • Masalah ikatan dengan bayi Anda
  • Perubahan nafsu makan
  • Merasa tidak berdaya dan putus asa
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang biasa Anda nikmati
  • Merasa tidak mampu atau tidak berharga
  • Kecemasan dan serangan panik
  • Pikiran menyakiti diri sendiri atau bayi
  • Pikiran untuk bunuh diri
0 Komentar