Ritual Rabu Wekasan dalam Perspektif Islam
Salah satu ritual Rabu Wekasan dalam perspektif Islam adalah melakukan shalat sunnah 4 roka’at 2 salam, yang bisa juga disebut dengan shalat sunnah Lidaf’il Bala, yang mana juga tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khams.
Untuk waktu melaksankan shalat sunnah saat Rabu Wekasan ini, biasanya dilakukan pada malam Rabu Wekasan seperti yang diijazahkan Habib Luthfi bin Yahya.
Ada juga ulama yang melaksanakan pada pagi hari di hari Rabu Wekasan, seperti yang diamalkan oleh Syekh KH Abdullah Mubarok Bin Muhammad, dan Syeikh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang selalu melaksanakan shalat sunnah Lidaf’il Bala pada pagi hari setelah sholat Isyraq secara berjama’ah.
Baca Juga:Waktunya Bermain Air! 9 Wahana Waterpark Owabong di Purbalingga Ini Seru Banget Buat Dicoba bareng KeluargaCobain 6 Wahana Seru Menjelajahi Baturraden Adventure Forest, Petualangan Baru Dimulai!
Shalat Sunnah Lidaf’il Bala
Berikut rangkaian shalat sunnah Lidaf’il Bala sebagai ritual pada Rabu Wekasan dalam Perspektif Islam.
1. Beristighfar
Sebelum melaksanakan salat Lidaf’il Bala, kita dianjurkan beristighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT.
Adapun lafal istighfar yang bisa dibaca sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا
وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا
Astaghfirullaahal Azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezaliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madharat atau pun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti.”
2. Shalat Sunnah
Shalat Sunnah Lidaf’il Bala pada Rabu Wekasan, bisa juga dimasukkan kategori sholat hajat. Sebab dilaksanakannya shalat sunnah ini karena memiliki keinginan atau hajat yaitu hajat li daf’il makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).
Adapun niat sholat sunnah Lidaf’il Bala,
“Usholli sunnatal lidaf’il balaa rokatainii lillaahi ta’ala”