KOTA – Sebanyak 75 anak dari PADU yang ad di empat kecamatan se Kota Pekalongan, mengikuti kegiatan lomba nyolet tingkat TK/RA yang digelar Museum Batik Pekalongan.
Humas Museum Batik Pekalongan, Gafiero Sachi mengatakan, lomba ini merupakan ajang untuk mengenalkan batik dengan cara yang menyenangkan yakni mewarnai atau nyolet.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya tema lomba nyolet kali ini yaitu batik dongeng dimana batik ini juga termasuk khas Kota Pekalongan yang mendapat pengaruh dari Belanda, kita kenalkan anak usia dini bahwa motif batik ada yang menyenangkan, kali ini dongeng rusa dan buaya,” tuturnya.
Baca Juga:Gelar P5RA Lewat Ajang Demokrasi Sekolah18 Santri Ikuti Lomba Tahfidz di Kodim Pekalongan
Kegiatan tersebut juga mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kota Pekalongan. Sebab tak hanya membangun kecintaan terhadap warisan budaya batik, kegiatan ini juga dinilai mampu mengembangkan kemampuan dasar anak.
“Kegiatan ini sejalan dengan Dinas Pendidikan berkaitan bagaimana membangun kecintaan anak Kota Pekalongan terhadap batik yang sudah kita tuangkan dalam kurikulum muatan lokal batik untuk anak-anak PAUD,” kata Kepala Bidang PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah.
Dalam proses nyolet ini banyak kemampuan dasar anak yang bisa diasah seperti kemampuan motorik halusnya, kemampuan kognitif terkait dengan pencampuran 2 warna bahkan hingga kemampuan numerasi. Lebih lanjut, dikatakan Sherly kurikulum muatan lokal batik sudah diberikan pada jenjang PAUD.
“Sejak dini kami mengenalkan berbagai model karya batik nusantara termasuk didalamnya dengan berkunjung ke Museum Batik untuk beraneka ragam jenis batik, bagaimana mereka diajarkan proses membatik yang sederhana seperti nyolet,” tandasnya.(nul)