BATANG – Selama kurun waktu 2 bulan musim kemarau di 2023, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur mencatat telah terjadi dua kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Batang.
Wakil Administratur KPH Pekalongan Timur, Yohanes Dadang mengatakan, dua peristiwa itu terjadi di Desa Pranten Kecamatan Bawang, dan Desa Lobang Kecamatan Limpung, yang masih masuk dalam wilayah administrator Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur.
“Ya, ada dua insiden Karhutla selama kurun waktu September-Oktober 2023. Insiden pertama terjadi pada 6 september 2023 di petak 71 HL masuk Dukuh Sigemplong, Desa Pranten, Kecamatan Bawang,” ungkap Dadang, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga:Dinarpus Ajukan 4 Perpustakaan untuk Akreditasi Standar Nasional11.658 Bilik Suara Pemilu Tiba
Sementara itu, lanjut Dadang, insiden kedua terjadi pada 02 Oktober 2023 di petak 64 D masuk wilayah Desa Lobang, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.
“Adapun dugaan sementara penyebab terjadinya dua insiden Karhutla itu karena puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh oknum masyarakat. Sehingga mengakibatkan terbakarnya sejumlah lahan milik Perhutani,” katanya.
Dijelaskan dia, pada insiden pertama di petak 71 HL, telah terjadi kebakaran semak belukar seluas 1,5 ha masuk wilayah Dukuh Sigemplong yang disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Kejadian serupa juga terjadi di petak 64 D masuk wilayah Desa Lobang, dengan luas hutan yang terbakar sekitar 0,05 Ha, yang membakar 20 pohon Damar serta kabel jaringan Telkom sepanjang 100 m.
“Semua insiden bisa teratasi berkat upaya pemadaman bersama masyarakat dan TNI Polri. Kami pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di dekat kawasan hutan. Terlebih jangan membuang puntung rokok sembarangan di kawasan hutan,” ujarnya.
Ditambahkan Dadang, wilayah administrator Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur mencakup 6 kecamatan di Kabupaten Batang, meliputi Kecamatan Reban, Blado, Bawang, Tersono, Limpung, dan Bandar. (fel)