Ribuan Rumah Terendam Banjir, Ratusan Warga di Pekalongan Mengungsi Akibat Tanggul Jebol

Ribuan Rumah Terendam Banjir, Ratusan Warga di Pekalongan Mengungsi Akibat Tanggul Jebol
WAHYU HIDAYAT BANJIR - Banjir hingga setinggi perut orang dewasa merendam permukiman warga di Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Senin (25/11/2024).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Ribuan rumah warga di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan terendam banjir setelah tanggul darurat di hilir Sungai Meduri, Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, jebol pada Sabtu dini hari, 23 November 2024.

Jebolnya tanggul ini memicu limpasan air dari Sungai Meduri dan Bremi, diperparah dengan air pasang (rob), yang menggenangi permukiman hingga Senin siang, 25 November 2024.

Lima RW di Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, menjadi wilayah terdampak paling parah.

Baca Juga:Saya Perintahkan parafrase Berita dibawah Lengkap model straight dengan Quote Bahasa Indonesia dengan gaya bahDana Tabungan Rp3,6 M Tak Kunjung Cair, Ratusan Nasabah BMT Nurussa'adah Tempuh Jalur Hukum

“Banjir mulai masuk ke rumah kami pada Minggu pagi. Kami terpaksa mengungsi karena rumah terendam, perabotan dan kasur sudah tidak bisa digunakan lagi,” ujar Ovilatul, warga RW 03 Pasirsari, yang mengungsi bersama keluarga ke eks Kantor Kelurahan Kramatsari.

Evakuasi Warga dan Penanganan Darurat

Hingga Senin siang, BPBD Kota Pekalongan mencatat sebanyak 671 warga telah mengungsi ke tiga lokasi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Apriliyanto Dwi Purnomo, menjelaskan bahwa pengungsi tersebar di eks Kantor Kelurahan Kramatsari (315 jiwa), eks Kantor Kelurahan Kraton Kidul (106 jiwa), dan dua musala di Pasirkratonkramat (250 jiwa).

“Evakuasi dilakukan sejak Sabtu malam hingga hari ini, melibatkan TNI, Polri, relawan, dan berbagai elemen masyarakat. Penutupan tanggul yang jebol juga terus dikebut,” ujar April.

Tanggul yang jebol sepanjang 13 meter dengan lebar 3 meter semula hanya dapat diperbaiki sementara dengan trucuk bambu pada Minggu sore. Proses pengisian tanah baru rampung pada Senin pagi melalui kerja sama TNI, Polri, BPBD, DPUPUR, Balai PSDA Pemali Comal, serta masyarakat.

Waspadai Air Pasang dan Kendala Penanganan

Meski tanggul telah ditutup, genangan air di permukiman belum dapat sepenuhnya dipompa kembali ke sungai. “Hari ini pompa sudah beroperasi untuk mengurangi debit air banjir, tetapi proses ini belum maksimal,” tambah April.

BPBD bersama BMKG Maritim mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, karena pada Selasa, 26 November 2024, diperkirakan terjadi air pasang tinggi pada pukul 03.00 hingga 05.00 dini hari.

Baca Juga:Tak Perlu Panik, Disdukcapil Batang Buka Layanan Perekaman E-KTP di Hari PilkadaKelurahan Kuryos Terima Verifikasi Program Desa Mandiri Sampah dari DLHK Jateng

Wali Kota Pekalongan telah memimpin rapat tanggap darurat dan menginstruksikan seluruh SKPD terkait untuk bergerak cepat menangani banjir ini. “Dinas Sosial juga telah menangani kebutuhan logistik bagi para pengungsi,” pungkas April.

0 Komentar