6 Kecamatan di Batang Masuk Zona Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Perketat Antisipasi

6 Kecamatan di Batang Masuk Zona Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Perketat Antisipasi
DOK TINJAU BANJIR - Plt Kalak BPBD Batang, Ulul Azmi saat memantau langsung banjir di Kota Batang, Desember tahun lalu.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Memasuki musim penghujan akhir tahun 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mengidentifikasi enam kecamatan yang rawan bencana banjir dan longsor.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi, memaparkan bahwa wilayah rawan longsor meliputi Kecamatan Blado, Bandar, Bawang, Tersono, dan Gringsing. Sementara untuk risiko banjir, perhatian tertuju pada Kalipucang dan beberapa area lain di Kabupaten Batang.

“Kami sudah mengantisipasi langkah-langkah mitigasi untuk wilayah rawan longsor dan banjir. Dengan musim penghujan yang diprediksi mencapai puncaknya pada Januari hingga Februari, Desember menjadi waktu yang krusial untuk mematangkan persiapan,” ujar Ulul, Senin (9/12/2024).

Baca Juga:Kunjungan DPRD Kabupaten Pekalongan: Banyak Los Kosong di Pasar Wiradesa, Pengelolaan Perlu DiperbaikiBulog Salurkan 829.360 Ton Beras Bantuan Pangan untuk 82 Ribu Penerima di Batang

Mitigasi dan Persiapan Dana Darurat

BPBD Batang telah menyiapkan anggaran melalui Dana Tak Terduga (DTT) dan Dana Siap Pakai (DSP) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat. Mitigasi struktural juga mulai dilakukan di beberapa titik, termasuk perbaikan drainase di Sambong dan Gendingan.

Namun, langkah besar seperti pemasangan parapet di Sungai Gabus masih memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah provinsi. “Normalisasi sungai sudah kami lakukan, tetapi untuk proyek yang lebih besar masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,” jelas Ulul, yang juga menjabat sebagai Kepala Disparpora Batang.

Kesiapsiagaan Peralatan dan Relawan

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, mengimbau perangkat daerah dan relawan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi musim penghujan. Ia memastikan seluruh peralatan penanganan bencana dalam kondisi optimal, termasuk mobil dapur umum, ambulans, chainsaw, hingga ekskavator.

“Kami sudah menyiapkan tujuh unit chainsaw, satu ekskavator baru, mobil double cabin, serta mobil pemadam kebakaran untuk mendukung langkah antisipasi. Semua pihak harus siaga, karena kesiapan adalah kunci untuk menghadapi bencana,” kata Lani.

Ia juga meminta masyarakat tetap waspada dan bersinergi dengan pemerintah dalam menghadapi risiko bencana. “Harapan kami, tidak ada bencana yang terjadi. Namun, kesiapan harus tetap menjadi prioritas untuk menghadapi segala kemungkinan,” tegasnya.

Peringatan untuk Puncak Musim Hujan

Dengan puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung pada Januari hingga Februari, Pemkab Batang menekankan pentingnya kewaspadaan di setiap kecamatan. Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan relawan lokal untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai skenario bencana, baik banjir maupun longsor.

0 Komentar