Waspada! Pemkab Pekalongan Siapkan Langkah Antisipasi Bencana Alam

Waspada! Pemkab Pekalongan Siapkan Langkah Antisipasi Bencana Alam
APEL SIAGA BENCANA: Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto bersama unsur Forkompinda cek sarana prasarana kebencanaan usai Apel Gelar Pasukan Kesiapan Penanganan Bencana Alam Operasi Aman Nusa II di halaman Mapolres Pekalongan, kemarin. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Dengan meningkatnya intensitas hujan akhir-akhir ini, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Langkah ini penting mengingat potensi bencana alam yang dapat terjadi selama musim hujan 2024.

Sebagai bentuk antisipasi, Pemkab Pekalongan bersama Polres Pekalongan, Kodim Pekalongan, BPBD, serta berbagai stakeholder lainnya menggelar Apel Gelar Pasukan Kesiapan Penanganan Bencana Alam Operasi Aman Nusa II di halaman Mapolres Pekalongan pada Minggu, 8 Desember 2024. Apel ini melibatkan TNI, Polri, BPBD, relawan, dan instansi terkait lainnya.

Baca Juga:6 Kecamatan di Batang Masuk Zona Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Perketat AntisipasiKunjungan DPRD Kabupaten Pekalongan: Banyak Los Kosong di Pasar Wiradesa, Pengelolaan Perlu Diperbaiki

Persiapan Sarana dan Prasarana untuk Mitigasi Bencana

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso Widamanto, menyampaikan bahwa penanganan bencana akan dilakukan dalam tiga tahap utama, yakni sosialisasi kepada masyarakat, persiapan personel, serta kesiapan sarana dan prasarana.

“Kegiatan apel ini menjadi sarana koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi antar-stakeholder. Selain itu, kami juga memeriksa kesiapan sarana prasarana yang sudah ada, seperti kendaraan operasional, ambulans, perahu karet, chainsaw, rompi penyelamat, dan lainnya,” ujar AKBP Doni.

Dari hasil pemeriksaan, seluruh sarana prasarana dalam kondisi baik dan siap digunakan. AKBP Doni juga menyebut beberapa wilayah rawan bencana di Kabupaten Pekalongan, seperti Paninggaran, Lebakbarang, Kandangserang, Petungkriyono, serta daerah pesisir yang berpotensi mengalami banjir.

“Potensi bencana tertinggi diperkirakan terjadi pada Februari mendatang. Namun, harapan kami, bencana hanya sebatas prediksi dan tidak benar-benar terjadi,” tambahnya.

Kolaborasi Lintas Lembaga dan Imbauan kepada Warga

Polres Pekalongan menyiagakan 100 personel bersama TNI, BPBD, Pemkab, dan relawan untuk menghadapi kemungkinan bencana. Letkol Inf Rizky Aditya, Dandim Pekalongan, juga mengingatkan masyarakat di wilayah pegunungan untuk waspada terhadap longsor, terutama bagi mereka yang tinggal di lereng bukit.

“Di daerah pesisir, banjir juga perlu diwaspadai seiring meningkatnya curah hujan. Kami dari TNI dan Polri bersama relawan selalu siap siaga untuk membantu masyarakat,” tegas Rizky.

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, memastikan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran khusus untuk menghadapi bencana alam. Pihaknya juga mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui satgas dan ormas untuk menghadapi potensi bencana.

0 Komentar