Warga Desa Pangkah Hanyut di Sungai Kupang, Ditemukan di Hari Keempat Pencarian

Warga Desa Pangkah Hanyut di Sungai Kupang, Ditemukan di Hari Keempat Pencarian
BERHASIL DITEMUKAN: Setelah dilakukan proses pencarian di alur Sungai Kupang, Rasmadi (57), warga Desa Pangkah, Kecamatan Karangdadap, yang terseret arus Sungai Kupang berhasil ditemukan di hari keempat pencarian, kemarin. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADAPEKALONGAN.ID, KARANGDADAP – Tragis menimpa Rasmadi (57), warga Dukuh Pentol RT 007 RW 004, Desa Pangkah, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Ia terseret arus deras saat mandi di Sungai Kupang, Kamis (2/1/2025) siang. Tubuh korban baru ditemukan pada hari keempat pencarian, Minggu (5/1/2025), sekitar pukul 15.00 WIB, sejauh 1 kilometer dari lokasi awal ia mandi.

“Korban sudah berhasil ditemukan sejauh 1 kilometer dari titik lokasi korban mandi,” kata Kapolsek Karangdadap, AKP Sunarto, Minggu sore.

Setelah ditemukan, jasad korban dibawa ke RSI Pekajangan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Rencananya, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Pangkah.

Baca Juga:Pekerja Bengkel di Batang Nyaris Tewas Tersengat Listrik, Ini Kronologinya93 Formasi PPPK Teknis di Pemkot Pekalongan Telah Terisi, Pendaftaran Tahap II Dibuka

Kronologi Kejadian

Kasi Humas Polres Pekalongan, Iptu Suwarti, menjelaskan bahwa laporan orang hanyut diterima oleh Polsek Karangdadap pada Kamis sore, sekitar pukul 15.40 WIB. Laporan datang dari perangkat Desa Pangkah yang mengetahui ada warga hilang di Sungai Kupang, tepatnya di Dukuh Sliban.

“Korban terakhir terlihat hendak mandi di sungai sekitar pukul 12.00 WIB,” ungkap Suwarti.

Sekitar pukul 13.30 WIB, seorang warga yang sedang mencari pasir di sungai menemukan barang-barang milik korban berupa pakaian, tongkat, dan alat mandi di tepi sungai. Menyadari korban tidak terlihat, saksi segera melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga dan perangkat desa.

“Pencarian sempat dilakukan di sekitar sungai dan rumah kerabat korban, tetapi tidak ditemukan. Kami langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD Kabupaten Pekalongan untuk melakukan pencarian,” tambah Suwarti.

Tantangan Pencarian di Sungai Kupang

Pencarian korban melibatkan sekitar 98 personel dari tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, dan pihak Kepolisian. Proses pencarian cukup sulit karena kondisi Sungai Kupang yang lebar, mencapai 15 meter, dengan kedalaman hingga 170 cm di beberapa titik.

Korban diketahui memiliki riwayat sakit asam urat yang membuatnya berjalan menggunakan tongkat. Meski demikian, ia sudah terbiasa mandi pagi dan sore di sungai tersebut.

“Arus deras dan kedalaman sungai menjadi kendala dalam pencarian. Namun, berkat kerja sama semua pihak, korban akhirnya ditemukan,” ujar Suwarti.

0 Komentar