Pekalongan Revitalisasi 83 Hektare Tambak untuk Budidaya Ikan Nila Salin

Pekalongan Revitalisasi 83 Hektare Tambak untuk Budidaya Ikan Nila Salin
ISTIMEWA BUDIDAYA IKAN NILA - Wali Kota Pekalongan bersama pejabat terkait saat menaburkan benih ikan nila ke areal tambak di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) akan merevitalisasi 83 hektare tambak pada tahun 2025. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan budidaya ikan nila salin yang dinilai memiliki potensi besar sebagai komoditas unggulan, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Revitalisasi tambak ini didukung penuh oleh pemerintah pusat melalui pengalokasian anggaran khusus.

Tambak Jadi Solusi Ekonomi Pesisir

Kepala DKP Kota Pekalongan, Sugiyo, menjelaskan bahwa revitalisasi tambak menjadi peluang emas, apalagi dengan mulai surutnya banjir rob yang selama ini kerap mengancam kawasan pesisir. Saat ini, Kota Pekalongan memiliki sekitar 232 hektare lahan tambak aktif yang dapat dimanfaatkan lebih optimal.

“Budidaya ikan nila salin ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga diarahkan menjadi produk ekspor unggulan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan nilai ekonomi sektor perikanan,” ujar Sugiyo, Sabtu (8/12/2024).

Baca Juga:Stok Vaksin PMK Menipis, Pemkab Batang Berharap Tambahan dari KementanKakek di Kendal Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggal Sendirian di Rumah

Dari Udang Vaname ke Teknologi Modern

Sugiyo menambahkan bahwa sektor perikanan di Kota Pekalongan selama ini masih didominasi oleh budidaya udang vaname dengan metode tradisional. Namun, sejumlah petambak telah mulai beralih menggunakan teknologi semi-intensif dan super-intensif, seperti sistem eFishery. Salah satu wilayah yang sudah menerapkan teknologi ini adalah Slamaran, yang memanfaatkan perangkat berbasis IT untuk meningkatkan efisiensi pemberian pakan.

“Dengan revitalisasi tambak, masyarakat pesisir diharapkan bisa kembali memanfaatkan tambak sebagai sumber penghidupan utama. Kami juga siap memberikan pelatihan dan pembinaan untuk memastikan keberhasilan para petambak,” katanya.

Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan

Revitalisasi tambak ini diharapkan mampu meningkatkan hasil panen, menciptakan lapangan kerja baru, serta membuka peluang ekspor baru. Selain itu, langkah ini diyakini dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat pesisir.

“Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen untuk memajukan sektor perikanan dan pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai bagian dari pembangunan daerah yang berkelanjutan,” tambah Sugiyo.

Program ini juga menjadi bagian dari strategi untuk menjadikan Pekalongan sebagai salah satu pusat perikanan yang kompetitif di Pantura, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekonomi biru.

0 Komentar