PEKALONGAN – CV Ridaka terus menunjukkan eksistensinya dalam industri kerajinan berbasis tenun tradisional. Perusahaan ini tetap konsisten memproduksi berbagai produk berbahan dasar tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), tenun dari pelepah pisang atau gedebog, serta serat goni.
Berkat keunikan dan kualitas produknya, CV Ridaka berhasil menembus pasar ekspor ke Jepang, Singapura, Malaysia, Prancis, dan Amerika Serikat.
Menurut Ibrahim dari CV Ridaka, yang menarik dari pasar ekspor adalah kontinuitas permintaan dan harga yang kompetitif. Hal ini memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan produksi. Saat ini, CV Ridaka memiliki target baru untuk memperluas jangkauan ekspornya ke Belanda dan Jerman.
Baca Juga:Revitalisasi Pendidikan Ma’arif dan Pondok Pesantren Menjawab Tantangan ZamanPenanganan Sungai Bremi-Meduri yang Meluap, Walikota Aaf Telah Usulkan ke Kementrian PUPR
“Pasar ekspor sangat menjanjikan, karena selain permintaannya stabil, harga produk juga lebih kompetitif. Kami ingin menembus pasar Eropa yang lebih luas, khususnya Belanda dan Jerman,” ucapnya.
Pada masa Covid-19 kemarin, sambung Ibrahim, permintaan produk masih berjalan. Bahkan meningkat. Dengan begitu kehidupan pekerja tetap berjalan. “Alhamdulillah masa Covid-19, usaha tetap eksis,” tambahn
Dengan mempertahankan kualitas dan inovasi dalam setiap produknya, CV Ridaka optimis dapat bersaing di pasar global. Dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak diharapkan dapat membantu UMKM seperti CV Ridaka untuk semakin berkembang di kancah internasional. (dur)