Revitalisasi Pendidikan Ma’arif dan Pondok Pesantren Menjawab Tantangan Zaman

Pendidikan Ma’arif dan Pondok Pesantren
SILATURRAHMIM - Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Dr. H. Saiful Mujab, M.A saat bersilaturrahmi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan di Aula PCNU setempat.
0 Komentar

PEKALONGAN – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Tengah, Dr. H. Saiful Mujab, M.A., menegaskan pentingnya revitalisasi pendidikan Ma’arif NU dan pondok pesantren dalam menghadapi tantangan zaman. Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahmi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan di Aula PCNU setempat.

Dalam sambutannya, Dr. Saiful Mujab menekankan bahwa dunia pendidikan, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial.

“Pendidikan Ma’arif dan pondok pesantren harus terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi keislaman yang menjadi dasar kita. Revitalisasi ini penting agar lulusan pesantren tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.

Baca Juga:Penanganan Sungai Bremi-Meduri yang Meluap, Walikota Aaf Telah Usulkan ke Kementrian PUPRHujan Deras Sebabkan Banjir di RW 5 Banyurip Ageng, Produksi Batik Lumpuh

Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas tenaga pendidik, kurikulum yang adaptif, serta pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.

“Pesantren dan sekolah Ma’arif harus mampu mengembangkan metode pembelajaran berbasis digital agar santri dan siswa lebih siap menghadapi era globalisasi dan digitalisasi,” tambahnya.

Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan Drs KH Muslih Khudlori MSi, dalam kesempatan yang sama, menyambut baik gagasan tersebut dan menegaskan komitmen PCNU dalam mendukung program-program revitalisasi pendidikan.

“Kami siap bersinergi dengan Kemenag dan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan Ma’arif dan pesantren, agar semakin relevan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh NU, pengurus lembaga pendidikan Ma’arif, serta perwakilan pondok pesantren di Kabupaten Pekalongan. Dengan adanya komitmen bersama, diharapkan revitalisasi pendidikan Ma’arif dan pesantren dapat berjalan efektif dalam menjawab tantangan zaman serta melahirkan generasi yang berakhlak, cerdas, dan berdaya saing tinggi. (dur)

0 Komentar