Tujuh Hari Hilang di Laut, Nelayan Batang Belum Ditemukan, Pencarian Resmi Dihentikan

Tujuh Hari Hilang di Laut, Nelayan Batang Belum Ditemukan, Pencarian Resmi Dihentikan
M. DHIA THUFAIL PENDAMPINGAN - Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo saat bersama tim gabungan dan keluarga korban kecelakaan KM Sumber Rizqi.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Setelah tujuh hari pencarian, jasad Hermanto (35), nelayan asal Batang, yang hilang akibat tenggelamnya KM Sumber Rizqi di perairan utara Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, belum juga ditemukan.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, dan Satpolairud akhirnya menghentikan pencarian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Iya, operasi pencarian resmi ditutup Selasa (18/2) kemarin. Sampai hari ketujuh, jasad Mas Hermanto belum ditemukan oleh tim gabungan,” ujar Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga:Trauma Warga Patebon Pascabanjir Bandang, Sisa Lumpur dan Kerugian Masih MembayangiBupati Pekalongan Fadia Arafiq Tak Jahit Baju Baru untuk Pelantikan Kedua

Meski pencarian dihentikan, Teguh menegaskan bahwa tim gabungan siap kembali melakukan pertolongan jika ada laporan dari masyarakat mengenai jasad Hermanto.

“Ciri-cirinya memakai kaos lengan panjang dan penutup kepala warna merah. Jika ada yang melihat, harap segera melapor,” tambahnya.

Jasad Diduga Kembali Terbawa Arus

Sebelumnya, ada laporan dari nelayan yang melihat sesosok mayat mengapung sekitar 12 mil dari perairan Batang pada Minggu lalu. Namun, ketika tim gabungan tiba di lokasi, jasad tersebut sudah tidak ada, diduga kembali terbawa arus laut karena masih dalam musim baratan.

Sebagai bentuk kepedulian, DPC HNSI Batang dan BPBD Kabupaten Batang telah menyalurkan bantuan kepada keluarga korban.

Kronologi Tenggelamnya KM Sumber Rizqi

KM Sumber Rizqi, kapal motor berbobot GT 16, tenggelam di perairan utara Wonokerto pada Rabu (12/2) dini hari. Dari 18 anak buah kapal (ABK), 15 orang selamat, satu ditemukan meninggal dunia, dan dua lainnya—termasuk Hermanto—hilang.

Menurut Kabid Usaha dan Pengelolaan TPI Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Batang, Hermanto, kapal tersebut berangkat dari dermaga TPI Batang pada Selasa (11/2) pukul 17.00 WIB menuju perairan utara Wonokerto.

Sekitar pukul 21.00 WIB, para ABK mulai menangkap ikan menggunakan metode “ngobor”, yaitu menggunakan lampu untuk menarik ikan. Namun, sekitar pukul 04.00 WIB, saat jaring mulai ditarik, bagian buritan kapal tiba-tiba tenggelam, menyebabkan kapal oleng dan akhirnya terbalik.

Baca Juga:Perbaikan Infrastruktur Mendominasi Usulan di Musrenbang Kecamatan Weleri1.173 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi PPPK Tahap II di Kota Pekalongan, Siap Ikuti Ujian Kompetensi

Para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan alat seadanya. Beruntung, empat kapal nelayan asal Pemalang—KM Berkah Mulya, KM Rukun Mulya, KM Mega Jaya, dan KM Jembar Rejeki—menemukan para korban sekitar pukul 05.30 WIB dan segera memberikan pertolongan.

0 Komentar