Hadiri Safari Tarawih di Masjid Darul Hikmah, Aaf-Balgis Dicurhati Jama'ah

Safari Tarawih di Masjid Darul Hikmah
CURHAT - Wali Kota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid (Aaf), bersama Wakilnya Hj. Balgis Diab menerima curhatan atau usulan dari para Jemaah Masjid Darul Hikmah, Kuripan Kartoharjo pada Senin malam (10/3/2025)
0 Komentar

PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Saat menghadiri safari Tarawih Keliling di Masjid Darul Hikmah, Kuripan Kartoharjo pada Senin malam (10/3/2025), Wali Kota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid (Aaf), bersama Wakilnya Hj. Balgis Diab menerima curhatan atau usulan dari para Jemaah masjid setempat.

Seperti disampaikan Ali Fauni yang mengusulkan perbaikan trotoar jalan Kuripan yang sempit. Bahkan keberadaan fasum tersebut dimanfaatkan untuk berjualan. “Kami berharap trotoar d depan Masjid Darul Hikmah dibuat lebar, seperti di Jend Soedirman. Karena pernah terjadi kecelakaan akibat kondisi trotoar yang kurang layak,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Jemaah juga curhat terkait pelayanan kesehatan, jalan berlubang, infrastruktur maupun permasalahan tanah terkikis di pinggir Sungai Kupang. Akibat arus air sungai Kupang dari arah selatan yang deras telah menyeebabkan tanah terkikis atau di pinggir sungai di wilayah Kuripan Kidul, sehingga salah satu warga Kuripan Kidul, Mujib mengharapkan adanya penanganan berupa betonisasi di area pinggir sungai Kupang.

Baca Juga:Gandeng Pelaku UMKM Makanan dan Minuman, Dindagkop Lakukan Gerakan Pembelian Parcel LebaranGelar Pesantren Ramadhan 1446 H, SMP N 1 Tulis Usung Tema Bentuk Generasi Qur'ani

Mujib mengadukan kepada Wali Kota Aaf beserta jajaran bahwa terkikisnya tanah di pinggir sungai Kupang di wilayah Kuripan mencapai 3-4 meter, sehingga dibutuhkan penanganan seperti halnya di Sungai Lodji Kecamatan Pekalongan Utara dan Sungai Banger Kecamatan Pekalongan Timur.

“Semenjak adanya sedotan Sungai Kupang menyebabkan ada beberapa tanah di Kuripan Kidul tergerus (terkikis) karena beban air yang tinggi dari selatan akhirnya banyak tanah yang tergerus bahkan ada yang 3 sampai 4 meter hilang. Saya minta ada kebijakan khusus dari Pemkot bahwa penanganan banjir dan rob tidak hanya di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, tapi di Kecamatan Pekalongan Selatan juga dibuat serupa,” pintanya.

Menjawab usulan warga, Wali Kota melalui Sekda Nur Priyantomo meminta dinas terkait mengecek trotoar. Selanjutnya bisa diusulkan pada perubahan anggaran 2025. Sedangkan menjawab tanah yang terkikis, Wali Kota Aaf menjelaskan, hingga saat ini penanganan pinggir sungai yang terkikis di wilayah Pekalongan Selatan belum ada, namun penanganan dengan bronjong sungai hanya bertahan beberapa tahun saja, sehingga diperlukan penanganan dengan betonisasi agar lebih tahan lama.

0 Komentar