Pemkot Pekalongan Siapkan Strategi Hadapi Potensi Penutupan TPA Degayu

Pemkot Pekalongan Siapkan Strategi Hadapi Potensi Penutupan TPA Degayu
ISTIMEWA OVERLOAD - Kondisi TPA Degayu, Kota Pekalongan, saat ini sudah overload.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya mencari solusi terbaik terkait rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu, yang dikabarkan telah melebihi kapasitas dan berpotensi mencemari laut. Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, menegaskan bahwa pihaknya berupaya agar penutupan tidak dilakukan secara mendadak sebelum infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai siap.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Dapil Kota Pekalongan. Salah satunya adalah Rizal Bawazir yang intens mendengar dan menindaklanjuti persoalan ini. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan baik tanpa ada penutupan tiba-tiba,” ujar Aaf, sapaan akrabnya, saat menghadiri Musrenbang RKPD di Ruang Jlamprang, Kantor Setda, Rabu, 18 Maret 2025.

Belum Ada Indikasi Pencemaran Laut

Terkait dugaan pencemaran laut akibat TPA Degayu yang menjadi temuan Kementerian Lingkungan Hidup RI, Aaf menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada indikasi kuat mengenai hal tersebut.

Baca Juga:Baznas Kota Pekalongan Salurkan Bantuan untuk 150 Penyandang Difabel Jelang LebaranPolres Pekalongan Bongkar Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Dua Pelaku Diamankan

“Belum ada laporan mengenai ikan mati di sekitar pantai dekat TPA. Bahkan, masyarakat masih aktif memancing di kawasan tersebut. Dalam waktu dekat, kami juga akan mengadakan lomba memancing dalam rangka Hari Jadi Kota Pekalongan,” ungkapnya.

Meski demikian, Pemkot tetap melakukan langkah antisipatif untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih luas.

Strategi Pemkot Pekalongan Hadapi Potensi Penutupan TPA

Sebagai langkah konkret, Pemkot Pekalongan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi persoalan sampah jika TPA benar-benar ditutup. Beberapa langkah yang disiapkan meliputi:

Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah selatan Kota Pekalongan.Optimalisasi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di berbagai titik.Sosialisasi perubahan pola hidup masyarakat agar lebih aktif dalam memilah dan mengelola sampah dari tingkat rumah tangga.

“Kami tengah mempersiapkan seluruh infrastruktur pendukung, termasuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah. Ini penting agar Kota Pekalongan tetap bersih dan sehat, meskipun nantinya TPA ditutup,” jelas Aaf.

Pemkot juga menargetkan pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan agar masalah ini bisa ditangani secara berkelanjutan dan efisien.

DPRD Dorong Penutupan Bertahap

0 Komentar