RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Panen raya serentak nasional yang digelar di 172 kabupaten/kota pada Senin, 7 April 2025, menjadi catatan positif bagi Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Tak hanya mencatatkan produksi padi yang aman, serapan gabah oleh Bulog di wilayah ini bahkan berhasil melampaui target yang ditetapkan.
Kegiatan panen ini dilaksanakan secara nasional dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto melalui sambungan daring. Tujuannya, memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyebut pelaksanaan panen raya di Kecamatan Brangsong seluas 20 hektare menjadi bukti kerja keras petani di daerahnya.
Baca Juga:Ribuan Warga Padati Festival Balon Udara Pekalongan 2025, Tradisi Syawalan Makin Aman dan Spektakuler Puluhan Botol Miras Ditemukan dalam Truk Takbir Keliling di Pekalongan, Polisi Langsung Bertindak
“Panen raya kali ini merupakan bukti keberhasilan petani Kendal. Kami terus berupaya mengatasi tantangan dalam pengolahan gabah dan penyerapan beras,” kata Dyah saat menghadiri panen di Desa/Kecamatan Brangsong.Ia menambahkan, meskipun sektor pertanian menghadapi sejumlah tantangan, terutama terbatasnya kapasitas penggilingan gabah di Kendal, pemerintah daerah tetap optimistis terhadap masa depan pertanian sebagai motor ekonomi.
“Kami sangat berharap dukungan dari pemerintah pusat dan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas rice mill di Kendal,” ujarnya.
Dyah menjelaskan, salah satu kendala utama adalah minimnya jumlah pengusaha penggilingan padi lokal. Hal ini menyebabkan gabah hasil panen kerap dibawa keluar daerah, seperti ke Kabupaten Demak dan Grobogan, yang memiliki penggilingan dengan kapasitas lebih besar dibanding Kendal.
Meski demikian, serapan gabah justru menunjukkan capaian menggembirakan. Kepala Perum Bulog Cabang Semarang, Rendy Ardiansyah, mencatat serapan gabah di Kendal telah melampaui target hingga 136 persen.
“Sejak awal Januari 2025, kami sudah mulai menyerap gabah petani, termasuk saat bulan puasa. Penyerapan gabah sudah jauh melampaui target,” kata Rendy.
Namun, untuk komoditas beras, angka serapan masih rendah, baru mencapai 2 persen. Menurut Rendy, hal ini menjadi tantangan tersendiri.
“Kami menggandeng Babinsa dari Kodim 0715/Kendal untuk memastikan gabah tetap berada di wilayah ini. Babinsa juga membantu melaporkan kondisi lapangan secara harian,” lanjutnya.Langkah ini diharapkan dapat mengurangi peredaran gabah keluar daerah dan menjaga stabilitas harga jual yang menguntungkan petani.